Dilansir NBCnews, 15 Oktober 2013, Internet dalam laut pun berguna untuk mengirimkan dan mendeteksi informasi penting, misalnya penyelundupan obat-obatan melalui kapal selam, titik
cadangan minyak yang belum dimanfaatkan, bahkan peringatan dini bencana tsunami yang mematikan.
Pemimpin pengembangan Internet dalam laut, Tommaso Melodia menjelaskan, peneliti sudah menempatkan kesatuan instrumen Internet di bawah laut dengan memanfaatkan pelampung.
Nah, bagaimana kerja deteksi tsunami? Melodia yang merupakan insinyur listrik Universitas Buffalo, New York menjelaskan, ketika tsunami datang, sensor di dasar laut akan berkomunikasi dengan pelampung menggunakan gelombang suara.
Kemudian pelampung mengubah gelombang suara menjadi gelombang radio dan akan me-relay pesan ke satelit. Begitu informasi sampai ke satelit akan langsung dikirimkan ke sistem komputer di daratan.
"Jaringan bawah laut yang lebih baik memungkinkan komunikasi yang lebih dapat diandalkan, lebih cepat dari sistem peringatan dini tsunami yang ada sekarang ini," terang Melodia.
Keunggulan sistem Internet ini bisa memanfaatkan beberapa perangkat guna pendeteksian. Sementara pada sistem deteksi tsunami hanya mengandalkan satu perangkat saja.
Dalam skenario pemantauan tsunami, kesatuan pelampung dapat menyatukan data menggunakan alat komunikasi Internet tradisional untuk mengeluarkan kategori peringatan lebih lanjut. Misalnya, peringatan tsunami akan merekomendasikan orang untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Kami berusaha membuat protokol jaringan Internet bisa kompatibel dengan karakteristik jaringan bawah air," jelas Melodia.
Dengan cara ini, ia yakin lebih mudah untuk mengakses sensor bawah air atau mengakses peralatan di bawah laut cukup dengan ponsel pintar atau laptop.
Melodia bersama koleganya telah menguji sistem prototipe Internet itu di Danau Erie, Amerika Utara. Mereka menjatuhkan dua sensor seberat 40 pon atau 18 kg ke dalam air dan berkomunikasi dengan sensor itu via laptop standar. Sejauh ini, komunikasi bisa berjalan dengan baik.
Jika seluruh rangkaian uji coba sukses, jaringan Internet dalam laut bisa berguna untuk menghentikan aksi kriminal internasional dan mengirimkan data real-time ke penegak hukum. Jangkauan akses Internet ini nantinya akan melengkapi pemantauan via satelit atau radar.
Sementara bagi perusahaan minyak, sensor Internet bisa digunakan untuk mencari informasi real time cadangan minyak potensial. Tim Melodia itu akan mempresentasikan hasil uji coba mereka pada event International Conference on Underwater Networks and Systems, 11-13 November mendatang di Taiwan.
Mahasiswa pascasarjana di University of Buffalo, Zahed Hossain dan Hovannes Kulhandjian, tengah melakukan uji coba infrastruktur Internet bawah laut di Danau Erie, danau terbesar keempat di wilayah Amerika Utara. (NBC News)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar