VIVAnews -
Masyarakat di Suriah menyambut gembira pengiriman ratusan hewan kurban
dari rakyat Indonesia. Beberapa dari mereka tidak sanggup menahan haru,
bahagia luar biasa mendapat bantuan makanan di tengah perang yang
berkecamuk.
Salah seorang relawan pembawa bantuan asal Indonesia Amirulhuda Romadhoni kepada VIVAnews, Jumat 18 Oktober 2013, mengatakan bahwa perasaan terharu dan menahan rasa sedih adalah salah satu hambatan tersendiri dalam pemberian daging kurban. Amirulhuda bersama lima relawan Indonesia lainnya membagikan daging di berbagai desa di provinsi Idlib dan Lattakia.
"Alhamdulillah, masyarakat sangat bahagia dengan adanya program pembagian kurban dari kaum muslimin Indonesia. Terlihat dari wajah mereka sinar kebahagiaan," kata Amirulhuda, berbicara dari Suriah melalui sambungan internet.
Dia mengisahkan, ketika membagi daging di salah satu lokasi, keluar seorang nenek yang membawa tongkat. Nenek itu menangis bahagia, sesenggukan hebat, sehingga harus ditenangkan keluarganya.
Salah seorang relawan pembawa bantuan asal Indonesia Amirulhuda Romadhoni kepada VIVAnews, Jumat 18 Oktober 2013, mengatakan bahwa perasaan terharu dan menahan rasa sedih adalah salah satu hambatan tersendiri dalam pemberian daging kurban. Amirulhuda bersama lima relawan Indonesia lainnya membagikan daging di berbagai desa di provinsi Idlib dan Lattakia.
"Alhamdulillah, masyarakat sangat bahagia dengan adanya program pembagian kurban dari kaum muslimin Indonesia. Terlihat dari wajah mereka sinar kebahagiaan," kata Amirulhuda, berbicara dari Suriah melalui sambungan internet.
Dia mengisahkan, ketika membagi daging di salah satu lokasi, keluar seorang nenek yang membawa tongkat. Nenek itu menangis bahagia, sesenggukan hebat, sehingga harus ditenangkan keluarganya.
"Ada lagi seorang kakek
yang memeluk tim relawan dan berdoa, 'Semoga Allah membalas kebaikan
kalian, karena kalian baik sekali'," ujarnya.
"Sungguh, keadaan yang sangat menyayat hati jika dibandingkan dengan kondisi kita di Indonesia. Selain membagikan daging kurban, para relawan juga membagi permen untuk anak-anak Suriah, Alhamdulillah anak-anak bisa tersenyum bahagia," lanjutnya lagi.
"Sungguh, keadaan yang sangat menyayat hati jika dibandingkan dengan kondisi kita di Indonesia. Selain membagikan daging kurban, para relawan juga membagi permen untuk anak-anak Suriah, Alhamdulillah anak-anak bisa tersenyum bahagia," lanjutnya lagi.
Relawan lainnya, Muhammad
Nurhuda mengungkapkan ada lebih dari 9.400 keluarga di 15 desa di Idlib
dan dua desa di Lattakia yang menerima daging kurban dari Indonesia.
"Ada bapak yang sudah
mempersiapkan kayu bakar beberapa hari sebelumnya, ketika ditanya
istrinya,' untuk apa kayu bakar ini?' maka beliau menjawab, 'untuk
memasak daging kurbannya saudara kita dari Indonesia'," tulis Nurhuda
dalam akun media sosialnya.
Pengiriman hewan kurban terlaksana berkat donasi rakyat Indonesia yang
dikumpulkan oleh Peduli Muslim bekerja sama dengan Yufid dan Radio
Rodja. Dalam waktu dua bulan terkumpul Rp4 miliar yang dibelikan 301
ekor kambing, 8 sapi dan 1 unta.
Diintai Jet TempurPembagian
dilakukan secara bertahap ke berbagai wilayah di Idlib dan Lattakia
selama beberapa hari. Pekerjaan ini penuh resiko berbahaya karena terus
diintai oleh pasukan rezim Suriah. Amirulhuda mengatakan, saat mereka berada di kota Jabal Zawiyyah, khususnya di desa Jazif dan Bisamar, tentara rezim Bashar al-Assad terus menyerang sejak sebelum subuh hingga pembagian daging kurban.
"Bahkan, ketika hari kedua Idul Adha, pesawat tentara Bashar Assad terus berkeliling di atas kota Jabal Zawiyyah sehingga membuat para mujahidin mengusir pesawat dengan tembakan dari mobil anti pesawat," ujarnya.
Pada siang hari saat membagikan dagingn di Lattakia di hari kedua Idul Adha, kondisi relatif aman. Namun malam hari, terdekat ledakan dahsyat di dekat lokasi tim relawan bermalam.
Kendala lainnya adalah perjalanan darat yang cukup jauh, perlu enam jam untuk tiba di lokasi berikutnya.
"Ternyata, medan yang kami lalui cukup berat, yaitu di lokasi pegunungan yang curam serta jalan yang berkelok-kelok dan sempit. Sehingga, di tengah perjalanan kami terpaksa harus memindahkan hewan kurban dari truk kontainer ke dalam beberapa truk kecil," kata Amirulhud.
Saya ikut terharu baca berita ini...
BalasHapuswww.1sthappyfamily.com
Indahx berbagi :D
BalasHapusIndonesia adalah salah satu negara yang banyak jumlah pekurban, karena itulah ada program qurban mancanegara untuk membantu muslim minoritas dan tertindas, seperti di Palestina, Suriah, Sri Lanka dll
BalasHapus