Selasa, 26 November 2013

Beber bukti penyadapan, Roy Suryo minta Indosat tanggung jawab

Geram dengan pernyataannya soal Indosat yang dianggap perlu bertanggungjawab terhadap penyadapan di Indonesia diragukan banyak orang, Roy Suryo pun mengeluarkan bukti presentasinya ke sejumlah lembaga di luar negeri yang beberapa di antaranya sudah dimuat di surat kabar Australia seperti Sydney Morning Herald.

Menurut pengamat multimedia yang juga Menpora tersebut mengungkapkan penyadapan terhadap Indonesia sudah berlangsung sejak lama, dan kali ini pemerintah Indonesia baru bisa tegas.

Roy Suryo pun mengungkapkan sejumlah operasi penyadapan yang dilakukan NSA Amerika Serikat bersama Australia


Operasi pertama yang dinamakan operasi Echelon and friendship yang dilakukan NSA AS bersama Kanada, Inggris, Australia, dan Selandia Baru dalam hal penyadapan informasi lewat internet.

Operasi berikutnya adalah Jupiter and larkswood pada 1991 berupa penggelaran operasi penyadapan infokom satelit Palapa oleh Australia.


Selanjutnya ada operasi Orion Spy Satellite (AA-Australia) yaitu operasi penyadapan komunikasi seluler Jakarta Dili lewat satelit mata- mata Orion dengan orbit di atas wilayah indonesia yang dilakukan oleh NBC, 12 September1999.

Ada juga operasi penyadapan oleh FBI dengan nama Magic Lantern menggunakan teknologi mata-mata pendant passphrase program enkripsi publik seperti pgp via implant virus penyadap pada komputer dengan sasaran internet email.


Roy Suryo juga mengungkapkan kasus-kasus kebocoran informasi seperti kasus hacking situs Deplu pada April 1996, kasus pembicaraan mantan presiden BJ Habibie dengan Jaksa Agung saat itu Andi M. Ghalib, dan rapat direksi Pertamina tentang rencana pembelian buffer-stock minyak dari Singapura tahun 1999.

Kemudian harian The australian pada 29 Agustus 2002 menyiarkan hasil rapat intern Polda Papua di Jayapura pada 5 Juli 2002 tentang rencana operasi "Adil Matoa".

"Kebocoran-kebocoran di lingkungan perbankan dengan kerugian besar akibat penyalahgunaan dan kerawanan aplikasi sistem informasi juga sering terjadi," katanya.

Menurut Roy, target operasi Echelon yang tidak hanya melibatkan AS dan Australia, tapi juga Jerman, Jepang, Norwegia, Korsel, dan Tukey Signal Intelligence Unit adalah komunikasi sangat rahasia (pejabat negara), dan satelit, stasiun penyadapan di darat.

Penyadapan juga dilakukan lewat satelit Intelsat dan Inmarsat untuk kegiatan masyarakat, pemerintahan, dan diplomatik.

Pada 1999, DSD dari Australia juga kerap melakukan penyadapan petinggi militer RI pada operasi Timor Timur sampai lepas dari Indonesia.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar