Rabu, 13 November 2013

Ini dua software antivirus lokal ciptaan anak SMA

Dua software antivirus lokal lahir dari tangan dan ide kreatif siswa-siswa SMA dan SMK. Antivirus ANJAV diciptakan oleh Aming Anjas Asmara Pamungkas, siswa TKJ kelas XI C SMK Negeri 1 Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, sedangkan Spensav merupakan buah karya Muhammad
Isfahani, siswa SMK AL Muhajirin, Depok, Jabar.
Antivirus Spensav adalah antivirus lokal yang bersifat freeware atau gratis dan userfriendly yang mudah digunakan oleh siapa saja karena menggunakan bahasa Indonesia dan dengan tampilan yang sangat simpel. Spensav Antivirus dapat mengatasi virus-virus lokal maupun interlokal.
"Nama Spensav diambil dari nama singkatan sekolah menengah pertama saya, yaitu di SMPN 1 Sungguminasa, kota Sungguminasa, Sulawesi Selatan," ujar Muhammad Isfahani Ghiyath atau biasa disebut dengan Isfha yang bersama Muhammad Ari Sawali menciptakan Spensav Antivirus.
Spensav terciptakan bukan karena dengan niat ingin membuat suatu program, tetapi Spensav Antivirus diciptakan saat ayah Isfahani sering mengalami kerusakan pada sistem komputer yang diakibatkan oleh virus.
Awalnya, Spensav dikerjakan oleh Isfahani sendiri pada tahun 2011 hingga 2012, tetapi akibat kesibukan Isfahani, lalu dia meminta bantuan kepada salah satu programmer asal Bandung yaitu Muhammad Ari Sawali. Spensav mulai Isfahani kembangkan sejak Juli 2011 saat dia duduk dibangku SMP kelas 2.
Spensav Antivirus pernah mendapatkan predikat Execellent Antivirus di perlombaan Antivirus se-Indonesia di Palembang yang diadakan oleh Diyusof-Soft. Spensav Antivirus sendiri baru akan resmi dirilis pada awal 2014 mendatang.




Adapun, software ANJAV diklaim diciptakan oleh Aming Anjas Asmara Pamungkas, siswa SMK Negeri 1 Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, , setelah setahun lebih dia belajar membuatnya secara otodidak dengan aplikasi visual basic.
"Antivirus ini saya buat dan persembahkan bagi Tanah Papua, khususnya generasi muda yang ada di Kota dan Kabupaten Jayapura. Saya memberi nama antivirus ini Anjav," kata Anjas.
Menurut dia, Anjav memiliki sembilan kelebihan, di antaranya, portable, kompatibel, GUI user friendly, low resource, tools, support Windows xp/7/8, mudah di operasikan, serta memiliki fitur dan best for offline use. Anjav berfungsi untuk mengatasi virus virus lokal agar dapat terbasmi tuntas, sehingga diharapkan tidak ada virus-virus yang menyebar di Indonesia.
Dia mengaku, berkat dukungan dari keluarga serta teman sekolahnya, antivirus itu berhasil diciptakan. Namun, hingga kini belum di sosialisasi ke khayalak umum. Ia berharap, ada dukungan dari pihak lain, terutama pemerintah dan investor untuk mengembangkan antivirus ANJAV sekaligus membantunya dalam hal pemasaran.
Terkait dengan model bisnis yang akan diterapkan untuk ANJAV, Anjas mengatakan kalau soal itu, nanti ke depannya baru dipikirkan lagi, kemungkinan ada versi berbayar dan ada yang gratis.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar