Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, telah melontarkan pernyataan yang akan menutup operator pelaku penyadapan.
Kominfo secara tegas menyatakan akan menutup operator telekomunikasi
yang terbukti menjual atau
membocorkan data-data ke pihak asing. Dari
perkembangan informasi yang mencuat, mulai terkuak adanya jejak
Singapura Telecommunication dan Indosat yang membantu penyadapan yang
dilakukan Australia.
"Kita lihat motifnya, kalau memang ada keterlibatan secara kuat ini
melanggar UU, bisa ditutup usaha telekomunikasinya," kata Tifatul seusai
memanggil operator telekomunikasi membahas isu penyadapan dan
memberikan waktu seminggu kepada operator untuk membuktikan bahwa mereka
tidak terlibat.
"Pemerintah tengah meminta data-data dari seluruh operator
telekomunikasi. Hal itu dilakukan untuk memastikan apakah operator
telepon telah menjalankan bisnisnya sesuai dengan UU yang berlaku.
Kewenangan Kominfo adalah memeriksa secara teknis, apakah sudah sesuai
dengan ketentuan UU yang berlaku. Kita akan koordinasikan dengan pihak
operator dan menunggu jawaban dari teman-teman operator," kata Tifatul.
Informasi terbaru dilontarkan Menteri Pemuda dan Olah Raga yang juga pengamat multimedia Roy Suryo. Poltikus Partai Demokrat
ini menegaskan bahwa operator telekomunikasi Indosat berada di belakang
isu penyadapan yang saat ini mengemuka dengan tersadapnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara Ani Yudhoyono, dan para Menteri. Karena itu, Roy mendesak Indosat harus bertanggung jawab.
Menurut Roy, Indosat memiliki infrastruktur telekomunikasi paling
lengkap, mulai dari jaringan serat optik, satelit hingga BTS seluler dan
FWA. Diungkap oleh Roy, sejak satelit Palapa bukan milik Indonesia,
sejak itulah penyadapan dilakukan. "Itu sudah sering saya sampaikan
dalam makalah-makalah dan sudah beberapa kali dimuat di media Australia,
bahwa penjualan Indosat menjadi awal upaya penyadapan Australia
terhadap Indonesia," ungkap Roy.
Sementara itu, bocoran terbaru dari Edward Snowden begitu mengejutkan
dalam relasi hubungan antarnegara Asean. Singapura selama 15 tahun
terakhir ini melakukan penyadapan bersama Australia bukan hanya terhadap
Indonesia, tapi juga negara tetangga mereka Malaysia. Dan peran itu
dilakukan oleh Singtel yang merupakan operator milik pemerintah
Singapura.
Dalam laporan yang disampaikan The Age, keterlibatan Singtel
dikarenakan Singtel dimiliki secara mayoritas oleh Temasek Holding, yang
merupakan kepanjangan tangan pemerintah Singapura dalam hal investasi.
Temasek di Indonesia pernah memiliki Indosat melalui Singapore
Technologies Telemedia (STT) sebelum sahamnya kemudian dijual ke Qatar
Telecom, serta SingTel yang memiliki 35% saham di Telkomsel yang
merupakan operator terbesar di Indonesia saat ini.
Dalam bocoran Snowden disebut bahwa Singtel memiliki hubungan yang
dekat dengan agen intelijen. Hal itu terlihat dari Wakil Pemerintah
Singapura di Singtel, yang merupakan Kepala Layanan Publik Singapura,
Peter Ong. Ong sendiri sebelumnya bertugas mengoordinasikan keamanan
nasional dan intelijen di kantor Perdana Menteri Singapura.
Pakar Intelijen Australia dari Australian National University,
Professor Des Ball, menjelaskan bahwa kemampuan intelijen Singapura
merupakan yang terdepan di Asia Tenggara. Singapura telah menjalin kerja
sama dengan Australia sejak 15 tahun lalu. Bahkan, Indonesia dan
Malaysia telah menjadi target kerja sama intelijen Australia dan
Singapura sejak 1970-an. Dan sebagaimana diketahui, sebagai besar trafik
telekomunikasi dan internet Indonesia diarahkan melalui Singapura.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar