Sebagian besar orang sudah mengetahui bahwa air panas lebih cepat
membeku ketimbang air dingin. Namun bagaimana fenomena ini terjadi telah
menjadi misteri selama bertahun-tahun. Dikenal sebagai efek Mpemba,
air berperilaku tak seperti kebanyakan cairan lain dengan membeku lebih
cepat dan
padat dari keadaan panas dibandingkan suhu kamar. Para
ilmuwan telah mengajukan puluhan teori mengapa hal ini mungkin terjadi.
Tetapi, tidak ada yang mampu memberikan penjelasan memuaskan.
Kini,
sekelompok fisikawan dari Nanyang Technological University, Singapura,
percaya bahwa mereka mungkin telah memecahkan misteri tersebut. Para
ilmuwan ini mengklaim bahwa penjelasan terletak pada interaksi tak biasa
antara molekul-molekul air.
Setiap molekul air terikat dengan
molekul air lainnya melalui ikatan elektromagnetik yang dikenal sebagai
ikatan hidrogen. Seperti diketahui ikatan hidrogen mempengaruhi titik
didih suatu senyawa. Pada air, terjadi dua ikatan hidrogen di setiap
molekulnya sehingga titik didih air lebih tinggi ketimbang asam florida.
Dr
Sun Changqing dan Dr Xi Zhang dari Nanyang Technological University
berpendapat bahwa hal ini juga menentukan bagaimana molekul air
menyimpan dan melepaskan energi . Mereka menilai, tingkat di mana energi
dilepaskan bervariasi dengan keadaan awal air dan air panas dapat
melepaskan energi lebih cepat ketika ditaruh dalam lemari pendingin.
"Proses
dan laju pelepasan energi dari air bervariasi intrinsik dengan keadaan
energi awal dari sumber," ujar Dr Changqing seperti dilansir laman Telegraph.
Pekan lalu, Dr Changqing dan Dr Zhang menerbitkan sebuah makalah di jurnal Scientific Reports
yang menunjukkan bagaimana molekul air mengatur diri mereka sendiri
ketika membentuk es. Keduanya juga menerbitkan sebuah makalah tentang arXiv Chemical Physics yang menjelaskan efek Mpemba .
Mereka
mengatakan bahwa interaksi antara ikatan hidrogen dan ikatan kuat yang
memegang atom hidrogen serta oksigen dalam masing-masing molekul bersama
-- dikenal sebagai ikatan kovalen-- adalah yang menyebabkan efek
Mpemba.
Biasanya ketika cairan dipanaskan, ikatan kovalen antara
atom meregang dan menyimpan energi. Namun kedua ilmuwan ini berpandapat
bahwa pada air, ikatan hidrogen menghasilkan efek tak biasa yang
menyebabkan ikatan kovalen memendek dan menyimpan energi saat
dipanaskan.
Hal ini, ujar mereka, mengarah kepada bahwa ikatan
melepaskan energi dengan cara yang eksponensial dibanding jumlah awal
yang tersimpan ketika didinginkan dalam lemari pendingin. Dengan
demikian, air panas akan kehilangan energi lebih cepat ketimbang air
dingin.
"Saat didinginkan di lemari pendingin, ikatan H-O
melepaskan energi pada tingkat yang eksponensial tergantung pada energi
awal yang disimpan dan karena itu efek Mpemba terjadi," kata Dr
Changqing.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar