Berbagai perangkat bisa disamarkan dan ditanam alat penyadap. Sebut saja
Rusia dengan USB dan charger yang bisa menyedot data komputer dan
ponsel. China juga demikian, bedanya mereka pakai teko atau ceret.
Diberitakan Daily Mail,
Jumat 1 November 2013, dugaan mata-mata oleh China ini terendus oleh
petugas di St. Petersburg, Rusia. Berita ini disampaikan koran lokal Rosbalt yang mengutip seorang sumber dari perusahaan impor swasta, Panimport.
Sumber
itu mengatakan bahwa petugas di St Petersburg menemukan 20 hingga 30
teko listrik dan setrikaan dari China yang diduga ditanamkan "mikrochip
mata-mata yang bisa mengirim data ke server asing". Tidak disebutkan
bagaimana cara kerjanya dan kemana data dikirimkan.
Menurut laman The Register yang
menerjemahkan artikel Rosbalt, mikrochip atau yang dikenal dengan
spambot atau spybot bisa ditanam di dalam teko karena ukurannya yang
kecil. Dikatakan juga bahwa aliran listrik Rusia bisa memberikan daya
pada chip tanpa merusaknya.
Namun laporan ini diragukan
kebenarannya. Pasalnya, microchip akan menambah beban pada barang
sehingga sangat mudah dicurigai. Intelijen handal tidak mungkin
melakukan kesalahan seperti itu.
Laporan ini keluar di tengah
kecemasan dunia soal penyadapan yang dilakukan Rusia pada KTT G20 di St.
Petersburg September lalu. Rusia dilaporkan menanam alat penyadap di
USB dan charger yang diberikan pada 300 delegasi sebagai cinderamata.
Saat ini, ahli dari Uni Eropa tengah menyelidiki USB tersebut dan dugaan mata-mata dari Rusia.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar