Di awal tahun ini, ada sebuah meteor menghantam daerah bernam
Chelyabinks, Rusia. Kerusakan parah terjadi. Namun, ada laporan terbaru,
seorang anak di Florida kejatuhan meteor.
Seorang pria bernama
Wayne Lippard mengatakan bahwa anaknya yang berusia 7 tahun bernama
Steven, dihantam meteor. Seketika setelah terhantam meteor, Steven
menjerit dan membuat Lippard keluar untuk memastikan apa yang terjadi.
Dikutip
dari Huffington Post (28/11), Lippard menjelaskan bahwa Steven
mengalami luka namun dia belum mengetahui apa yang menyebabkan luka pada
anaknya tersebut.
"Ketika aku masuk ke dalam rumah dan beberapa
menit kemudian, dia (Steven) menjerit keras. Ketika aku lihat, ada luka
yang sangat mengerikan pada tubuh Steven, namun pada luka tersebut tidak
membuat darah Steven keluar begitu deras," jelas Lippard.
Sesaat
setelah memberikan pertolongan pertama kepada Steven, Lippard keluar
dari rumahnya lagi dan mencari tahu apa yang membuat anaknya luka itu.
Dia
menemukan beberapa kepingan batu yang ukurannya masih lebih kecil dari
sebuah koin logam. Lippard langsung mengidentifikasi bahwa
kerikil-kerikil tersebut adalah pecahan dari meteor yang jatuh dan
menimpa Steven.
Setelah itu, Lippard membawa sample kerikil yang
dia yakini dari luar angkasa itu ke Florida Atlantic University untuk
diteliti. Sayangya, pihak Florida Atlantic University tidak dapat
memastikan bahwa kerikil-kerikil itu adalah meteorit.
"Kita belum
dapat memberikan jawaban apakah kerikil-kerikil yang dibawa oleh tuan
Lippard itu adalah meteorit karena diperlukan alat-alat yang mendukung
untuk menganalisisnya, sedangkan kami tidak mempunyainya," jelas pihak
Florida Atlantic University.
Menurut penelitian sebelumnya,
memang bumi sangat sering menjadi 'tempat singgah' benda-benda angkasa
seperti meteorit atau asteroid. Bahkan ada yang berhasil membuat wajah
bumi bopeng yaitu ketika sebuah batu angkasa jatuh dan mendarat di
Arizona beberapa puluh tahun lalu.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar