Jika Anda punya ambisi jadi salah satu manusia pertama mendarat di Planet Mars, harap diingat: Anda takkan pernah bisa kembali.
Yayasan Mars One kemarin mengumumkan telah mengantongi perusahaan yang akan mendukung misi pemberangkatan pesawat luar angkasa tanpa awak ke Mars pada 2018, seperti dilansir stasiun televisi CNN, Rabu (11/12).
Misi
itu akan mengirimkan robot yang akan mendarat di Mars dan satelit
komunikasi. Perusahaan Lockheed Martin telah dikontrak untuk menjalankan
studi pembuatan robot itu dan Surrey Satellite Technology akan
mengembangkan konsep bagi pemasangan satelit.
Direktur Eksekutif
Mars One Bas Lansdorp kemarin di Ibu Kota Washington, Amerika Serikat,
mengatakan, sejak pengumuman besar-besaran pada April lalu, hingga kini
sudah ada lebih dari 200 ribu orang mendaftar untuk menjadi astronot ke
Mars.
Para pendaftar itu rupanya tidak masalah mereka akan
menghabiskan sisa hidupnya di Mars. Teknologi yang bisa membawa manusia
dan pesawat luar angkasa kembali ke Bumi dari Mars hingga kini belum ada.
Batas waktu pendaftaran itu kini sudah ditutup.
Misi
pertama keberangkatan pesawat luar angkasa ke Mars akan mengkaji
kemungkinan pembangunan tempat tinggal di Planet Merah itu. Jika itu
semua berjalan lancar maka manusia pertama mendarat di Mars kemungkinan
baru terjadi pada 2025.
Biaya perkiraan untuk memberangkatkan manusia ke Mars diperkirakan mencapai Rp 72 triliun.
Benarkah teknologi bisa dikembangkan hingga manusia bisa berangkat ke Mars pada 2025?
Seperti yang dibilang Lansdorp,"Anda tak bisa berangkat ke Mars untuk senang-senang."
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar