Polisi Moskow telah menahan seorang pria berusia 23 tahun diduga
membakar Alquran dan menyerang warga muslim sebagai balasan atas insiden
bom bunuh diri terjadi baru-baru ini di Kota Volgograd, Rusia.
Pria itu telah diidentifikasi sebagai penduduk wilayah Tver yang
memiliki catatan kriminal sebelumnya, termasuk pencurian dan perampokan,
seperti dilansir kantor berita Ria Novosti, Kamis (16/1).
Juru bicara polisi mengatakan tersangka telah ditahan selama 48 jam sejauh ini atas tuduhan hooliganisme.
Perburuan terhadap tersangka pembakar Alquran dimulai pekan lalu,
setelah sebuah video diunggah di situs YouTube menunjukkan sekelompok
pemuda membakar terjemahan Alquran dalam bahasa Rusia dengan beberapa
korek api.
Video itu juga menunjukkan seorang pria berpenampilan Asia Tengah
dengan memar-memar di wajahnya, dipaksa untuk mengulang kata-kata dari
orang-orang di belakang kamera yang meneriakkan, 'Saya meninggalkan
Allah'.
Video tersebut muncul dengan teks yang mengaitkan insiden pembakaran
Alquran itu dengan serangan bom bunuh diri di Volgograd, selatan Rusia.
Dua serangan berturut-turut pada akhir Desember lalu itu telah
menewaskan 34 orang di terminal kereta api utama di Volgograd dan bis
listrik. Enam pelaku lainnya tewas pada Oktober lalu ketika seorang
wanita meledakkan dirinya di bus komuter. Serangan-serangan itu
disalahkan kepada para gerilyawan di negara tetangga Kaukasus Utara.
Kelompok radikal nasionalis Rusia sering dituduh sebagai ekstrimisme
atau menyulut kebencian agama, yang masing-masing dapat dihukum sampai
dengan empat atau lima tahun penjara.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar