Arkeolog Inggris dua hari lalu mengumumkan mereka telah menemukan 
jejak kaki manusia berusia antara 800 ribu sampai 1 juta tahun laludi 
Inggris. Jejak kaki ini menjadi yang paling kuno pernah ditemukan di 
luar Afrika, dan bukti paling awal dari kehidupan manusia di utara 
Eropa.
Sekelompok tim dari Museum Inggris, Museum Sejarah Alam di London, 
dan Kampus Queen Mary Universitas London menemukan jejak dari lima 
individu di sebuah muara kuno berlumpur di Wilayah Happisburgh, Wilayah 
Norfolk, Inggris Timur, seperti dilansir situs emirates247.com, Sabtu 
(8/2).
Arkeolog dari Museum Inggris, Nick Ashton, mengatakan penemuan itu, 
yang diceritakan secara rinci dalam jurnal Plos One, adalah sebuah 
tautan nyata kepada manusia paling awal.
Diawetkan dalam lapisan lumpur dan pasir selama ratusan ribu tahun 
sebelum terpapar akibat gelombang air pasang pada tahun lalu, cetakan 
jejak itu seakan memberikan sekilas gambaran kehidupan beberapa nenek 
moyang manusia paling kuno. Mereka diduga ditinggalkan oleh sebuah 
kelompok, termasuk setidaknya dua anak dan satu orang laki-laki dewasa. 
Mereka kemungkinan adalah sebuah keluarga sedang mencari makan di tepi 
sungai, di mana para ilmuwan berpikir kemungkinan ini adalah sungai 
Thames kuno, dan di padang rumput di mana bison, mamut, kuda nil, dan 
badak berkeliaran.
Arkeolog dari Universitas Southampton, Profesor Clive Gamble, yang 
tidak terlibat dalam proyek itu, mengatakan penemuan ini 'sangat 
signifikan'.
"Ini begitu nyata. Ini adalah hal paling dekat yang kita punya untuk 
melihat manusia," kata Clive. "Ketika saya mendengar tentang hal itu, 
ini seperti mendengar baris pertama (himne William Blake) Yerusalem. Dan
 apakah kaki-kaki itu, di zaman kuno, berjalan di atas pegunungan 
Inggris yang hijau?' Iya, mereka berjalan di atas muara berlumpur ini."
Para peneliti mengatakan manusia yang meninggalkan jejak kaki itu 
mungkin terkait dengan jenis Homo antecessor, atau 'orang perintis', di 
mana fosilnya telah ditemukan di Spanyol. Spesies ini punah sekitar 
800.000 tahun lalu.
Ashton mengatakan jejak kaki itu berusia antara 800 ribu tahun 
'sebagai perkiraan konservatif' sampai 1 juta tahun. Ini setidaknya 100 
ribu tahun lebih tua dari perkiraan para ilmuwan sebelumnya yang 
memerpikarakan kehidupan manusia pertama di Inggris. Dia menjelaskan ini
 signifikan karena 700 ribu tahun lalu, Inggris memiliki iklim bergaya 
Mediterania yang hangat. Periode sebelumnya adalah jauh lebih dingin, 
mirip dengan modern Skandinavia.
Arkeolog dari Museum Sejarah Alam, Chris Stringer, mengatakan sekitar
 800 ribu tahun atau 900 ribu tahun lalu, Inggris adalah tepi dunia yang
 berpenghuni.
"Ini membuat kita memikirkan kembali perasaan kita tentang kapasitas 
manusia awal, di mana mereka mengatasi kondisi yang sedikit lebih dingin
 dari hari ini," ujar Chris.
"Mungkin mereka memiliki budaya adaptasi terhadap dingin yang kita 
bahkan tidak pernah memikirkannya 900.000 tahun lalu. Apakah mereka 
mengenakan pakaian? Apakah mereka membuat tempat perlindungan, penahan 
angin dan sebagainya? Apakah mereka menggunakan api jauh ke belakang?" 
tanya dia.
Ilmuwan menanggalkan jejak kaki itu dengan mempelajari posisi geologi
 mereka dan dari fosil-fosil hewan sudah punah dekat dengan posisi 
mereka, termasuk mamut, kuda kuno dan tikus kuno.
Setelah ditemukan, hasil cetak yang tahan lama itu direkam 
menggunakan fotografi digital canggih untuk membuat gambaran tiga 
dimensi yang memungkinkan untuk membedakan lengkungan kaki dan bahkan 
jari kaki.
Isabelle De Groote, seorang spesialis mempelajari jasad manusia kuno 
dari Universitas John Moores di Liverpool, yang bekerja untuk penemuan 
itu, mengatakan dari pola cetakan, kelompok manusia purba itu tampaknya 
pergi secara bersama-sama, mungkin untuk mencari makan. Dia mengatakan 
ini mungkin sebuah keluarga.
"Orang-orang ini bepergian bersama-sama, ada kemungkinan mereka berhubungan," ujar Isabelle.
Peneliti di Happisburgh akan terus melakukan pencarian, dan para 
ilmuwan berharap mereka menemukan fosil manusia purba, atau bukti tempat
 tinggal mereka, untuk membangun gambaran lebih lengkap dari kehidupan 
mereka.
Penemuan jejak kaki ini akan membentuk bagian-bagian dari sebuah 
pameran, 'Inggris: Kisah Manusia Satu Juta Tahun', yang dibuka di Museum
 Sejarah Alam pekan depan.
Namun, jejak kaki itu, yang bertahan selama hampir 1 juta tahun, 
sudah tidak ada. Dua pekan setelah ditemukan, gelombang Laut Utara telah
 menghapuskan semuanya.
[Sumber] 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar