Sabtu, 26 April 2014

Malaysia Hari Ini Sambut Kedatangan Presiden Obama

Pemerintah Malaysia mengaku siap untuk menyambut kedatangan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama yang akan menjejakkan kaki pada hari Sabtu, 26 April 2014.

Ini merupakan kunjungan bersejarah bagi Malaysia, karena setelah 48 tahun, orang nomor satu AS kembali berkunjung ke Negeri Jiran. Dilansir dari stasiun berita Channel News Asia, kedatangan Obama bertepatan dengan proses pencarian yang masih dilakukan untuk menemukan puing pesawat MH370.

Selain itu, kunjungan suami Michelle, turut bertepatan dengan protes anti-Amerika yang terjadi belakangan ini. Banyak warga Negeri Jiran yang menanti kehadiran Obama, karena seharusnya dia datang ke Malaysia pada Oktober 2013. Namun, dia terpaksa membatalkan kunjungan itu di menit terakhir, karena adanya masalah ekonomi di AS.

"Saya kira publik secara umum menantikan kehadiran Obama. Hal itu disebabkan, Malaysia melihat kunjungan ini dari sudut pandang etnis, agar bisa melihat seorang Presiden kulit hitam merupakan gerakan yang positif," ungkap KJ John, Direktur Institut Pertahanan dan Keamanan Malaysia.

Tetapi, dalam analisa Wakil Penasihat Universitas Help, Kuala Lumpur, Zakaria Ahmad, kunjungan Obama ke Malaysia, lebih dari sekedar memuaskan harapan publik soal kunjungan yang sebelumnya batal.

Salah satu prioritas kunci Obama ke Malaysia, karena ingin membuat perkembangan terkait perjanjian Kemitraan Trans Pasifik (TPP).

Di taraf yang lebih luas, para analis menyebut, ini merupakan bukti nyata strategi Amerika untuk mengimbangi Asia sesuai rencana mereka.

"Kunjungan ini memiliki substansi terhadap apa yang dikatakan Amerika ketika mereka menyebut tengah menyeimbangkan pengaruh. Namun, bukan berarti dia kemari untuk menyeimbangi pengaruh Tiongkok, tetapi keseimbangan terhadap negara-negara Asia Pasifik," paparnya.

Dalam pemerintahan AS saat ini menyatakan Malaysia merupakan titik pusat bagi strategi yang lebih ekspansif di Asia.

Sementara bagi sebagian orang, Malaysia telah lama menyatakan diri mereka sebagai negara Muslim yang moderat serta menjadi tempat menarik untuk berinvestasi dan pariwisata. Mereka juga berambisi untuk memainkan peranan yang lebih besar dalam politik regional.

Namun, Zakaria, mengingatkan bahwa pencitraan itu telah runtuh dalam beberapa pekan terakhir, di saat pemerintah Malaysia tengah dikritik terhadap cara mereka mengelola misi pencarian MH370.

"Ini merupakan kalimat yang diucapkan pemerintah bahwa kami merupakan negara yang transparan dan akan menjadi negara maju. Kami merupakan sebuah negara yang moderat dan ingin memiliki kebanggaan," ujar Zakaria.

Tetapi, lanjut dia, dengan adanya pesawat yang menghilang, tentu hampir sebagian orang berpikir bahwa itu satu peristiwa unik di dunia.

"Tentu hal itu sedikit membingungkan," ujar Zakaria.

Dan tidak semua orang menanti kunjungan Obama dengan penuh suka cita. Sebagian orang terlihat malah berunjuk rasa di depan Gedung Kedutaan Besar AS di Kuala Lumpur.

Para pengunjuk rasa melabeli Obama sebagai musuh Islam dan memperingatkan bahwa dia memiliki motif tertentu.

"Pasti selalu ada sebuah alasan di balik kunjungan AS ke mana pun di dunia. Karena AS hanya memikirkan soal kepentingan dalam negerinya sendiri," ujar salah seorang pengunjuk rasa.

Sementara aktivis penentangan TPP, mengkhawatirkan dengan adanya kesepakatan itu justru berdampak terhadap naiknya obat-obatan di Malaysia.

"Kami, sebagai warga Malaysia, selalu menyambut baik kunjungan dari pemimpin mana pun ke Malaysia. Tapi, kami berharap bukan karena TPP, mereka datang kemari," ujar dia.

Terlepas dari apa pun pendapat publik, Pemerintah Malaysia akan membentangkan karpet merah dan menyambut Obama.

Kali terakhir Presiden AS berkunjung ke Malaysia yakni Lyndon Johnson di tahun 1966 lalu. Sebelum ke Malaysia, Obama telah berkunjung ke Jepang dan Korea Selatan.

Dia akan berada di Malaysia hingga tanggal 28 April 2014 dan langsung bertolak menuju ke Filipina.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar