Telepon misterius berdering ke ponsel seorang keluarga korban AirAsia QZ8501.
Yang mengejutkan, nomor si penelepon persis sama seperti salah satu
kerabat yang ikut menjadi penumpang pesawat nahas tersebut.
Namun
sayang saat hendak diangkat, sambungan terputus. Dan ketika dihubungi
lagi, nomor telepon tersebut sudah tak aktif lagi. Seperti diungkapkan
Ketua Tim DVI Jatim dan Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol Budiyono.
"Kemarin
ada salah satu keluarga penumpang yang merasa dihubungi oleh handphone
yang dibawa penumpang yang menjadi korban. Saat akan diterima mati,
dicoba ditelepon lagi tidak bisa," kata Budiyono dalam konferensi pers
di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Sabtu (10/1/2014).
Untuk
mengecek laporan ini, pihaknya meminta Detasemen Khusus (Densus) 88
membantu melakukan penyelidikan. Bahkan Menteri Perhubungan Ignasius
Jonan, kata Budiyono, juga tengah meminta bantuan dari Menteri
Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara untuk menyelidiki
nomor telepon tersebut.
"Sayangnya setelah kami klarifikasi, dicek, tidak te-record
nomor tersebut, cuma ada saksi mata. Jadi ini semua masih dalam proses
penyelidikan lebih lanjut. Hanya 1 orang yang melaporkan demikian,"
tutur dia.
Berdasarkan provider nomor tersebut, sambung Budiyono,
handphone sudah tak aktif sejak keberangkatan pesawat AirAsia pada 28
Desember 2014.
"Baik dari Mabes Polri juga tidak ada bukti-bukti ada komunikasi pada
tanggal waktu keberangkatan, waktu sebelum keberangkatan aktif terakhir
demikian," tandas Budiyono. Namun identitas penumpang AirAsia dan keluarganya itu tak diungkap.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar