Bulan akan berubah menjadi merah darah pada Sabtu (4/3) malam. Fenomena yang terjadi akibat gerhana bulan itu bisa disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia.
Astrofisikawan
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin,
mengungkapkan bahwa gerhana akan terjadi mulai pukul 17.16 - 20.45 WIB,
atau 18.16 - 1.45 WITA, atau 19.16 - 22.45 WIT.
Gerhana
bisa dilihat dari seluruh Indonesia. Wilayah terbaik untuk melihat
keseluruhan tahapan gerhana adalah Indonesia timur sebab saat gerhana
mulai, Matahari sudah benar-benar tenggelam. Di Indonesia barat, gerhana
dimulai menjelang senja.
Thomas menguraikan,
gerhana Bulan akan dimulai dengan terpotongnya bagian kanan bawah bulan.
Selanjutnya, bulan menjelma merah darah. Gerhana akan berakhir dengan
lepasnya bayangan Bumi dari piringan Bulan sebelah kanan atas.
Astronom
amatir Ma'rufin Sudibyo mengungkapkan, gerhana malam ini akan memuncak pada
pukul 18.58 WIB hingga 19.02 WIB. Pada saat itulah, Bulan akan
benar-benar menjelma menjadi obyek berwarna merah darah.
Dihubungi Kompas.com,
Jumat (3/3), Ma'rufin mengungkapkan bahwa puncak gerhana tersebut
berlangsung lebih pendek dari biasanya, hanya 4 menit 43 detik. "Ini
adalah gerhana terpendek pada abad ke-21," katanya.
Sementara
sebagian besar pemberitaan menyebutkan bahwa fenomena malam ini adalah
gerhana bulan total, Ma'rufin mengungkapkan bahwa hal tersebut masih
harus dibuktikan dengan pengamatan secara langsung.
Beragam
model perhitungan memberi petunjuk fenomena gerhana berbeda pula.
Perhitungan yang dipakai aplikasi astronomi semacam Stellarium dan
Starry Night menunjukkan bahwa fenomena yang akan terjadi malam ini adalah
gerhana Bulan sebagian.
Sementara, perhitungan lebih
kompleks yang digunakan oleh lembaga seperti Badan Penerbangan dan
Antariksa Amerika Serikat (NASA) menunjukkan bahwa gerhana malam ini adalah
gerhana bulan total.
"Feeling saya yang akan terjadimalam ini adalah gerhana bulan total. Tapi kita perlu data makanya kita
perlu mengamati," ungkap Ma'rufin. Apapaun jenis gerhana yang terjadi,
itu akan menggarisbawahi pentingnya pengamatan (rukyat) untuk
mengonfirmasi perhitungan.
Fenomena macam gerhana
akan bisa diamati bila langit cerah. Jadi, berharap saja cuaca
sore hingga malam akan cerah. Bila tertutup mendung, gerhana bulan unik
itu pun akan terlewat.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar