1. Memaksa Martin Luther King Jr. untuk Bunuh Diri
Martin Luther King Jr. adalah seorang aktivis yang banyak sekali melakukan protes akan kesamaan hak kulit hitam dan putih. Pidato-pidato yang ia lakukan selalu membuat banyak orang kulit hitam jadi semangat dan mau berjuang untuk kesamaan hak. Apa yang dilakukan oleh Martin tentu ancaman besar bagi pihak-pihak berkepentingan di Amerika yang tak suka dengan eksistensi orang kulit hitam.
Martin Luther King Jr. adalah seorang aktivis yang banyak sekali melakukan protes akan kesamaan hak kulit hitam dan putih. Pidato-pidato yang ia lakukan selalu membuat banyak orang kulit hitam jadi semangat dan mau berjuang untuk kesamaan hak. Apa yang dilakukan oleh Martin tentu ancaman besar bagi pihak-pihak berkepentingan di Amerika yang tak suka dengan eksistensi orang kulit hitam.
2. Menuduh Orang Tak Bersalah Melakukan Kejahatan
Pada tahun 1960-an, FBI tak mau menangkap Joseph Barboza yang banyak melakukan tindakan mengerikan. Pembunuhan hingga penyiksaan terhadap banyak orang dilakukan oleh Joseph dengan brutal. Untuk menutupi kejahatan yang dilakukan oleh Joseph, FBI melakukan penipuan dan membuat empat orang tak berdosa harus mendekam di dalam penjara selama puluhan tahun.
Oh ya, empat orang yang tak tahu apa-apa ini dibuat FBI mengaku karena mendapatkan ancaman. Mereka akhirnya mau saja dipenjara meski tak tahu apa-apa. Pada tahun 2001, kasus mereka dibersihkan dan tak dianggap bersalah. Sayangnya dua orang dari mereka meninggal di penjara. Joseph yang harusnya mempertanggungjawabkan tindakan ini meninggal karena dibunuh pada pertengahan tahun 70-an.
3. Merencanakan Teror Lalu Berusaha Memecahkannya
Ya, mereka sengaja membuat penduduk jadi panik karena adanya isu teror yang beredar. Lalu mereka dengan sekuat tenaga berhasil menangani hal ini. Masalah nanti akan memakan korban jiwa dari orang lain bukan menjadi masalah. Yang penting misi mempropagandakan teroris dan menaikkan pamor dari FBI bisa dilakukan dalam sekali jalan. Benar-benar taktik yang mengerikan.
4. Menutupi Pembunuhan Anggota Black Student Union (BSU)
FBI sudah sejak lama memata-matai sebuah grup kulit hitam yang banyak sekali melakukan protes. Mereka tidak mau kecolongan jika suatu saat kelompok siswa ini menjadi anarki dan menyusahkan banyak orang. Sayangnya, saat hal ini dilakukan salah satu ketua BSU berjuluk Black Panther justru diciduk oleh polisi setempat lalu dieksekusi dengan sangat mengerikan. Bahkan terkesan tidak manusiawi.
Mengetahui hal ini, FBI justru menutup-nutupi. Mereka tidak melakukan penyelidikan dengan baik. Justru merencanakan semacam rencana agar pembunuhan ini terlihat lebih wajar. FBI benar-benar tak ingin kejadian ini menjadi angin besar bagi pihak kepolisian. Jadi meski salah mereka tak mau masyarakat menyalahkannya.
5. Memata-Matai Mahkamah Agung
Mahkamah Agung adalah salah satu lembaga paling penting yang akan menentukan banyak kebijakan di Amerika. Itulah mengapa, lembaga ini menjadi incaran banyak sekali kelompok di Amerika termasuk FBI itu sendiri. Bahkan mereka sengaja mengirim mata-mata yang sangat andal untuk mengetahui apa-apa saja yang dilakukan oleh orang-orang di Mahkamah Agung. Bila perlu mereka harus ikut andil dalam pengambilan keputusan.
Hal ini terjadi sekitar tahun 30-an di mana FBI merekam apa saja di dalam rapat internal Mahkamah Agung. Seharusnya Mahkamah Agung tak dimasuki lembaga-lembaga seperti FBI. Jika Mahkamah Agung sampai diintervensi maka nilai demokrasi di Amerika tidak akan berjalan dengan baik.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar