Minggu, 27 Oktober 2013

Sudah Satu Dekade AS Sadap Kanselir Jerman

Sebuah fakta baru mengenai aksi spionase yang dilakukan oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) terhadap Kanselir Jerman, kembali terungkap. Berdasarkan sebuah laporan dari Majalah Jerman, Der Spiegel, Kanselir Angela Merkel, telah disadap sejak tahun 2002 silam.


Apabila itu benar, maka dia sudah menjadi target penyadapan bahkan sebelum dirinya terpilih menjadi Kanselir. Laman Guardian, Sabtu 26 Oktober 2013 melansir nomor ponsel Merkel sudah masuk ke dalam daftar Layanan Kumpulan Data Khusus NSA (SCS) sejak satu dekade lalu. 

Bahkan, nomor itu masih tetap tercantum di dalam daftar tersebut hingga tahun 2013. Padahal pada bulan Juni lalu, Presiden Barack Obama baru saja mengunjungi ibukota Berlin. 

Dalam daftar itu, nomor ponsel Merkel ditandai dengan kode "Kanselir GE Merkel". Namun Der Spiegel menyatakan dalam dokumen SCS, tidak disebutkan secara jelas apa yang disadap oleh NSA. 

Apakah mereka menyadap seluruh pembicaraan Merkel dalam kurun waktu satu dekade atau hanya menilai semua kontak yang dimiliki wanita pemimpin Partai Uni Demokratik Kristen itu. Selain itu, Der Spiegel juga menyebut NSA memiliki kantor cabang tidak legal yang berlokasi di Kedutaan Besar AS di Berlin. 

Dari sanalah, agen NSA dan staf CIA menyadap komunikasi pemerintah distrik Berlin dengan menggunakan beragam peralatan canggih. Mengutip dari sebuah dokumen rahasia tahun 2010 silam, Der Spiegel memaparkan kantor cabang serupa juga berada di kota lain seperti Paris, Madrid, Roma, Praha, Jenewa, dan Frankfurt. 

Ketika Guardian berusaha mengkonfirmasi kebenaran berita ini, baik Juru Bicara Merkel dan Gedung Putih menolak berkomentar. 

Sebelumnya, Juru Bicara Wakil Pemerintah Jerman, Georg Streiter, mengatakan Berlin akan mengirimkan delegasi tingkat tinggi mereka ke Gedung Putih dan markas NSA untuk menekan Pemerintah AS dalam waktu dekat. Pemerintah Jerman ingin supaya investigasi terhadap tuduhan aksi penyadapan ini benar-benar terealisasi dan tak sekedar gertak sambal semata. 

Tak cukup sampai di situ, kemarahan Jerman turut terbawa hingga ke PBB. Bersama dengan Pemerintah Brasil, yang diplomatnya turut menjadi sasaran target penyadapan NSA, berniat mengajukan sebuah konsep resolusi untuk melindungi hak privasi di dunia maya. 

Kendati resolusi tak bersifat mengikat, namun itu merupakan kecaman paling keras yang dikeluarkan pemerintahan suatu negara terhadap aksi penyadapan AS. 

"Resolusi ini kemungkinan besar akan memperoleh dukungan dari majelis sidang umum, karena tidak ada satu pun orang yang senang komunikasinya disadap NSA," ujar seorang diplomat barat kepada Reuters. 

Penggunaan istilah resolusi, dianggap oleh diplomat itu tidak akan menyinggung negara mana pun, khususnya AS. Lagipula, imbuh diplomat tersebut, dengan adanya resolusi itu akan memperluas penjaminan hak privasi sesuai dengan isi perjanjian internasional tentang hak sipil dan politik tahun 1976 silam. 

Jerman turut mengajak Pemerintah Prancis untuk mendesak AS pada Kamis lalu untuk menyepakati aturan baru trans atlantik terkait aksi layanan kemanan dan intelijen, paling lambat akhir tahun ini. Merkel ingin Obama bertindak nyata dan tidak sekedar meminta maaf.
 
 
 [Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar