Kamis, 21 November 2013

Amerika diizinkan mata-matai rakyat Inggris

Sebuah laporan terbaru menyebutkan bahwa sebuah kesepakatan rahasia telah dilakukan oleh Amerika Serikat dan Inggris pada 2007 lalu, memungkinkan Badan Keamanan Nasional (NSA) menganalisa telepon, surat elektronik, dan rekaman selancar Internet dari semua warga negara
Inggris, termasuk mereka yang tidak dicurigai telah melakukan kesalahan.
Laporan itu diterbitkan kemarin di surat kabar asal Inggris the Guardian. Dikatakan kesepakatan itu disetujui oleh Kantor Penghubung Inggris, yang dioperasikan oleh Markas Besar Jaringan Komunikasi Pemerintah Inggris (GQHC), sebuah badan intelijen setara dengan NSA. Dokumen-dokumen itu dikutip the Guardian melalui bocoran rahasia diungkap mantan kontraktor NSA kini buron, Edward Snowden, sebagai sumber laporannya, seperti dilansir stasiun televisi Fox News, Kamis (21/11).
Laporan itu mengklaim di bawah ketentuan perjanjian 2007 itu, NSA diizinkan untuk menganalisa dan menyimpan nomor telepon seluler dan nomor faks, surat elektronik, dan alamat Pengguna Internet dari setiap warga negara Inggris. Sebelumnya, data tersebut telah dihapus dari database NSA dan hanya nomor darat saja yang dapat dipertahankan.
NSA dilaporkan menggunakan data akses terbaru untuk melakukan analisa yang disebut sebagai 'pola kehidupan', di mana NSA dapat memeriksa komunikasi siapa saja sampai dengan tiga 'lompatan' dari seseorang yang berkepentingan atau, dalam istilah awam, yaitu setiap teman dari seorang teman yang dicurigai. The Guardian juga melaporkan NSA dilarang memantau konten komunikasi apapun dari warga negara Inggris yang ditargetkan tanpa lebih dulu mendapatkan surat perintah.
Inggris adalah negara keempat dari sekutu Amerika di Eropa yang warga negaranya dilaporkan telah dimata-matai oleh NSA. Awal tahun ini, Prancis, Jerman, dan Spanyol semuanya telah memanggil duta besar Amerika di masing-masing negara untuk menjelaskan laporan bahwa NSA telah memata-matai komunikasi warga negara mereka dan para pejabat terpilih, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar