Pesawat kargo Boeing salah mendarat di sebuah bandara kecil di Kansas,
Amerika Serikat. Pesawat berbadan raksasa ini terlalu besar untuk
landasan pacu bandara yang sempit.
Diberitakan Reuters Kamis
kemarin, pesawat Boeing Dreamlifter 747 milik Atlas Air ini mendarat di
bandara Colonel James Jabara pada Rabu malam, 20 November 2013, dari
bandara John F. Kennedy New York. Tujuan seharusnya adalah Pangkalan
Udara McConnell di Wichita, sekitar sembilan km dari bandara James
Jabara.
Bandara James Jabara adalah bandar udara yang biasa
melayani pesawat bisnis kecil, bukan Boeing Dreamlifter sepanjang 72
meter. Bandara seluas 243 hektar ini hanya memiliki satu landasan pacu,
satu helipad dan tanpa menara pengawas.
Landasannya sendiri hanya sepanjang 1,8 kilometer, kurang 900 meter lagi untuk landasan ideal Boeing Dreamlifter.
Para
saksi mengaku panik saat pesawat berbadan lebar itu hendak mendarat di
bandara mungil itu. Mereka sontak bersorak dan tepuk tangan saat pesawat
bermuatan lebih dari 300 ton ini mendarat dengan mulus.
Sempat
terdampar beberapa lama, akhirnya pilot memutuskan untuk terbang kembali
ke tujuan. Lalu lintas di sekitar lokasi ditutup demi mencegah hal yang
tidak diinginkan, akibatnya macet mengular. Lepas landas berlangsung
dengan sukses.
Pihak Boeing mengaku belum mengetahui mengapa
pesawat mereka bisa mendarat di bandara tersebut. Penyelidikan masalah
ini masih terus dilakukan.
Menurut situs Boeing, Dreamlifter
adalah modifikasi dari pesawat penumpang 747-400 yang bisa mengangkut
lebih banyak muatan dibanding pesawat kargo lainnya. Ini adalah satu
dari empat pesawat 747 yang dilebarkan untuk mengangkut komponen
Dreamliner 787 ke pabrik untuk dirakit.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar