Kamis, 04 September 2014

Aktif bermain Minecraft, siswa cepat belajar bahasa Inggris?

Apakah Anda penggemar game Minecraft? Jika ya, mungkin Anda harus menularkan kebiasaan tersebut pada saudara atau anak Anda, sebab penelitian terbaru menunjukkan bila rajin bermain game, termasuk Minecraft, dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris anak-anak.

Minecraft, game yang berfokus pada kegiatan membangun konstruksi dari kubus bertekstur di dunia 3D ini terbukti tidak hanya mampu meningkatkan kreativitas seorang siswa, namun mengalahkan kemampuan PR (pekerjaan rumah) untuk membuat siswa dapat belajar bahasa Inggris dengan cepat. Kesimpulan ini didapat setelah penelitian terkait 'kasus' unik ini dilakukan di negeri asal Minecraft, Swedia.
Penelitian tersebut dilakukan oleh ahli pendidikan Swedia, Pia Sundqvist dan Liss Kesrtin Sylven pada sekumpulan anak sekolah dasar kelas 4, Slate (02/09). Mereka mengamati proses belajar bahasa Inggris siswa-siswa tersebut selama 11,5 jam dalam satu minggu. Durasi tersebut adalah waktu yang dihabiskan rata-rata oleh siswa kelas 4 SD di Swedia untuk belajar bahasa Inggris di luar kelas.
Dalam jangka waktu tersebut, siswa-siswa yang 'mengabdikan' dirinya untuk belajar bahasa Inggris melalui game komputer selama 3,5 jam per minggu terlihat jauh lebih percaya diri dan aktif menggunakan bahasa Inggris.
Saat bermain game-game online seperti Minecraft, World of Warcraft, dan Counter-Strike, siswa-siswa tersebut dituntut untuk terus menggunakan bahasa Inggris yang notabene adalah bahasa utama untuk berkomunikasi dengan gamer lain. Alhasil, seorang siswa harus paham bahasa Inggris agar dapat sukses di game tersebut.
Peneliti lain, James Paul Gee, juga mengamini penemuan dari Sundqvist dan Sylven. Lewat penelitiannya sendiri, dia berhasil menyimpulkan bila sebuah game sangat berguna untuk mempelajari bahasa Inggris. Sebab, kebanyakan game tersebut memberikan contoh percakapan atau kalimat-kalimat yang dilengkapi dengan konteks serta gambar.
Pengalaman belajar dan berkomunikasi bahasa Inggris dengan konteks serta dukungan visualisasi gambar itulah yang tidak bisa didapat dari buku paket bahasa Inggris sendiri. Tetapi, penggunaan game sebagai sarana membantu pembelajaran bahasa Inggris lebih disarankan untuk negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, seperti Swedia atau bahkan Indonesia (bahasa Inggris sebagai bahasa asing).
Sebab, hasilnya akan jauh lebih baik ketimbang dilakukan di negara-negara yang memakai bahasa Inggris sebagai bahasa utama, seperti Amerika dan Inggris.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar