Illustrasi kehancuran akibat bencana alam |
1. Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610
Pesawat Lion Air saat jatuh di Bali |
Pesawat dinyatakan jatuh setelah 13 menit mengudara diperaian Karawang, meskipun sempat meminta putar balik ke Bandara Soekarno-Hatta. Seluruh penumpang dinyatakan meninggal, 125 jenazah korban berhasil ditemukan.
Pesawat diperkirakan jatuh dengan keadaan menukik tajam kebawah menghantam laut yang berkedalaman sekitar 35 meter, sempat dikatakan pesawat tak layar terbang, Menteri Perhubungan menyatakan pesawat masih layah terbang. Black Box ditemukan pada 1 November 2018 pada kedalaman 30 meter.
2. Gempa Lombok
Reruntuhan bangungan akibat gempa Lombok |
Angka kerugian akibat gempa diperkirakan mencapai Rp 7,45 triliun. Gempa juga mengakibatkan ratusan sekolah hancur, sehingga para siswa di Lombok pun terpaksa bersekolah di tenda-tenda darurat. Ribuan gempa susulan dengan intensitas lebih kecil terus mengguncang lombok hingga Desember 2018 ini.
3. Gempa dan Tsunami Palu
Jembatan Ponulele yang ambruk akibat gempa Palu |
Korban tewas akibat gempa dan tsunami Palu tercatat hingga 2.113 orang, luka-luka 4.612 orang, dan pengungsi mencapai 223.751 orang. Ratusan gempa susulan terus terjadi, hal ini karena wilayah Indonesia sangat berpotensi terjadi gempa bumi karena posisinya yang berada di pertemuan tiga lempeng utama dunia, yaitu Eurasia, Indoaustralia dan Pasifik.
Setelah gempa dan tsunami melanda, ada fenomena lain yang terjadi, yaitu likuifaksi. Likuifaksi berlangsung pada tanah berpasir yang mudah terendam air, seperti tanah di Kota Palu yang dekat dengan laut. Guncangan yang ditimbulkan gempa menyebabkan tanah kehilangan ikatan sehingga melarut seperti air dan mengalir, membawa bangunan dan kendaraan di atasnya ikut serta.
4. 'Sinkhole' Surabaya
Jalan Raya Gubeng Surabaya mendadak ambles |
Fenomena tanah ambles yang terjadi di Surabaya tersebut dikenal juga sebagai sinkholes, yaitu sebuah kejadian depresi atau turunnya permukaan tanah secara alami dan berbentuk bulatan pada daerah karst atau berkapur.
Selain akibat alam, aktivitas manusia juga diketahui menjadi salah satu penyebab terjadinya sinkhole. Beberapa faktor yang berhubungan dengan manusia berikut ini juga dapat menyebabkan sinkhole, seperti: pengeboran dan getaran yang disebabkannya, penambangan, perubahan berat yang berlebihan, terlalu banyaknya lalu lintas kendaraan dll.
Namun menurut Wakil Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII), amblasnya tanah di Jalan Gubeng Raya bukan sebagai fenomena sinkhole. Menurutnya, amblasnya tanah di sana terjadi karena faktor kurangnya kehati-hatian dalam manajemen air di kontruksi pembangunan basement dan adanya kelalaian keamanan kontruksi saat pembangunan. Dan pada 23 Desember 2018 jalan sudah tersambung meski masih menggunakan pasir dan belum sepenuhnya selesai.
5. Tsunami Selat Sunda
Letusan Gunung Anak Krakatau |
Hal ini terjadi akibat erupsi Gunung Anak Krakatau yang menyebabkan longsor bawah laut, sehingga menciptakan gelombang tsunami setinggi 2-3 meter. Sejumlah ilmuwan dunia memperingatkan bahwa tsunami lain dapat melanda Indonesia. Peringatan itu muncul merujuk pada peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau yang bergejolak tidak stabil, disebut bakal terus memicu longsor di bawah permukaan air laut.
Hal yang cukup disayangkan adalah karena tidak adanya peringatan dini terkait tsunami Selat Sunda, karena alat yang dimiliki oleh BMKG saat ini hanya untuk melaporkan peringatan dini alias early warning system untuk tsunami yang diakibatkan gempa tektonik saja.
Sampai saat ini korban meninggal diperkirakan sebanyak 429 orang, korban luka-luka sebanyak 1.016 orang, 57 orang dinyatakan hilang, dan sebanyak 11.687 orang mengungsi, dan diperkirakan masih akan bertambah. Termasuk 3 anggota band Seventeen yang tewas dan istri sang vocalist.
[Referensi1] [Referensi2] [Referensi3] [Referensi4] [Referensi5] [Referensi6] [Referensi7] [Referensi8] [Referensi9] [Referensi10] [Referensi11] [Referensi12] [Referensi13] [Referensi14] [Referensi15] [Referensi16] [Referensi17] [Referensi18] [Referensi19] [Referensi20] [Referensi21] [Referensi22] [Referensi23] [Referensi24] [Referensi25] [Referensi26] [Referensi27] [Referensi28] [Referensi29] [Referensi30] [Referensi31] [Referensi32] [Referensi33] [Referensi34] [Referensi35] [Referensi36] [Referensi37[Referensi38]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar