Setahun meninggalkan Solo, kota kelahirannya, Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo mengungkapkan berbagai langkahnya menata Jakarta. Dia
mengungkapkan upayanya menata pedagang kali lima di Blok G Tanah Abang,
Mass Rapid Transportation (MRT), hingga pembenahan rumah susun
Marunda.
Soal MRT. Jokowi mengatakan dia heran kenapa kebijakan MRT yang sudah digagas sejak 25 tahun lalu baru terealisasi saat ini.
"Saya isempat heran kenapa MRT yang sudah direncanakan sejak 25 tahun lalu, tapi nggak
juga dilakukan," tuturnya di depan seribuan mahasiswa saat acara Dies
Natalis ke-55 Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sabtu, 26 Oktober
2013.
Jokowi mengatakan dia sempat merasa bingung ketika berbagai
tamu dari luar negeri menanyakan tentang sistem transportasi massal
yang dimiliki Ibukota. "Singapura sudah punya 15 tahun lalu. Terus
Bangkok dan Malaysia juga sudah punya Saya itu bingung kalau ada
tamu-tamu dari luar negeri menanyakan transportasi massal milik
Ibukota," katanya.
Hal lain yang diungkap Jokowi adalah upayanya
menata Blok G Tanah Abang. Jokowi mengatakan salah satu kunci dari
upayanya adalah komunikasi dan kerja lapangan. Saat mulai melakukan
penataan PKL, dia sudah memiliki pemetaan masalah.
"Pemetaan
masalah itu saya lakukan dengan kerja lapangan. Kerja lapangan itu
penting untuk mengetahui dan mendengarkan masalah dari warga, "
tuturnya. "Saya itu sampai tahu nama-nama preman di sana."
Hal
serupa dilakukan Jokowi saat menata Rusunawa Merunda. "Sekarang banyak
yang antre menghuni Rusunawa itu," tuturnya, berpromosi.
Namun
demikian, Jokowi mengakui masih ada berbagai hal yang belum berhasil ia
benahi. Dua yang utama adalah pembenahan Waduk Pluit dan kampung deret.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar