Minggu, 27 Oktober 2013

Pengguna Twitter di Jakarta Disorot Media Asing

Di Indonesia, Twitter bukan lagi barang baru. Di media sosial digital ini, tak sedikit penduduk Indonesia yang menumpahkan keluh kesah tentang kehidupan mereka sehari-hari. Terlebih lagi ketika pagi dan sore hari, di mana macet menghiasi hampir seluruh sudut-sudut jalan Ibukota Jakarta.


Di tengah-tengah macet, hampir semua pengguna ponsel pintar yang berada di jalan raya, baik yang di mobil pribadi maupun transportasi umum, mengupdate Twitter mereka. Memang tidak melulu mengeluhkan tentang macet, ada juga yang mendiskusikan sesuatu atau sekadar bertegur sapa dengan temannya.

Ternyata, aktivitas pengguna Twitter di Ibukota ini diam-diam menyita perhatian media asing. "Muak dengan macet yang menyita waktu selama berjam-jam, ratusan bahkan ribuan pengguna media sosial menghabiskan waktunya dengan Twitter," tulis Olivia Rondonuwu dari Phys.org, Minggu 27 Oktober 2013.

"Pengguna jalan di Jakarta, kota paling aktif dalam urusan Twitter, menggunakan layanan mikroblog itu untuk mengalihkan perhatian dari lalu lintas yang tersendat - di tengah jalan atau sedang menunggu," jelasnya.

Tak heran jika melihat pengguna Twitter di Indonesia adalah yang terbesar kelima di dunia. Menurut Olivia, ini menunjukkan pertumbuhan perekonomian masyarakat Indonesia di kelas menengah.

Dia pun menyoroti tumbuhnya aplikasi-aplikasi lokal seputar kemacetan, seperti Lewatmana.com. Hendry Soelistyo, pengembang aplikasi online ini berharap dapat mengatasi kemacetan lalu lintas dengan memberikan informasi jalur alternatif pada penggunanya.

"Saya mengembangkannya sejak empat tahun lalu, dan ini terhubung dengan akun Twitter sehingga pengguna mereka bisa mengetahui informasi tentang lalu lintas secara real-time," jelas Hendra.

Lewatmana.com bekerja dengan bantuan 100 kamera CCTV yang terbesar di sudut-sudut kota dan dipasangkan di jendela kantor, khusus di Jakarta.

Tahun ini, menurut data e-Marketers, pengguna Twitter di dunia diperkirakan mencapai 1,73 miliar, di mana 777 juta pengguna di antaranya berada di Asia Pasifik. Di wilayah ini, Indonesia menduduki peringkat ketiga dengan 67,2 juta pengguna, berada di bawah China dan India.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar