Jepang Aerospace Exploration Agency (JAXA) atau Badan Antariksa Jepang,
mengumumkan rencananya meledakkan sebuah asteroid dengan menggunakan
senjata berisi peluru logam besar. Sebagaimana dilansir Phys.org,
Minggu 27 Oktober 2013, upaya peledakan itu dilakukan JAXA
untuk
kepentingan penelitian. Mereka ingin mencari tahu bahan-bahan apa saja
yang membentuk asteroid.
JAXA sudah memilih asteroid 1999JU3 untuk diledakkan pada 2018 mendatang. Rencananya sebuah wahana ruang angkasa robotik atau space probe
bernama Hayabusa-2 akan memuntahkan peluru ke permukaan asteroid, lalu
probe Hayabusa-2 akan mengambil sampel bahan-bahan organik dari hasil
ledakan.
"Proyek Hayabusa-2 akan berjalan sesuai rencana. Tahun
depan probe Hayabusa-2 akan diluncurkan oleh roket H2A JAXA, lalu probe
itu akan mulai berada di jalur penerbangan menuju asteroid 1999JU3," kata Juru Bicara JAXA.
Dia
menambahkan, setelah probe Hayabusa-2 berada tepat di atas asteroid
1999JU3, maka sebuah peluru akan meluncur untuk membuat kawah di
permukaan asteriod. Kemudian Hayabusa-2 akan mendarat di permukaan
asteroid untuk mengambil sampel dan membawanya ke Bumi.
"Kami
berharap Hayabusa-2 akan menemukan jalan pulangnya ke Bumi pada tahun
2020. Dia membawa sampel yang sangat penting dan menjadi rebutan para
ilmuwan," ujar juru bicara tesebut.
JAXA menyampaikan, misi
meledakkan asteroid dengan mengambil sampel tanahnya juga untuk memahami
bagaimana sebuah planet terbentuk dan terbuat dari bahan-bahan apa
saja.
Probe Hayabusa-2 adalah penerus dari probe Hayabusa yang
pada tahun 2010 lalu pernah mengambil batuan sebesar kentang dari sebuah
asteroid dan membawanya ke Bumi.
"Kami berharap Hayabusa-2
sukses seperti pendahulunya yang mampu mengumpulkan sampel debu dan
tanah dari permukaan asteroid," tutup juru bicara JAXA.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar