Kamis, 21 November 2013

Apa tujuan Australia turut sadap Ibu Ani?

Laporan yang dibocorkan Edward Snowden menyebutkan bahwa Australia pada 2009 lalu menyadap komunikasi ponsel Presiden SBY dan sejumlah pejabat kenegaraan. Yang mengejutkan, ternyata ibu negara, Ani Yudhoyono, pun masuk dalam daftar penyadapan tersebut.

Padahal, Ibu Ani sendiri meskipun merupakan istri presiden, bukanlah pengambil kebijakan di sistem pemerintahan Indonesia. Lantas, apa tujuan Australia menyadap perempuan dengan nama asli Kristiani Herawati tersebut?
Dilansir Sydney Morning Herald (21/11), Tim Lindsey, profesor hukum dari Pusat Hukum Indonesia, Islam dan Masyarakat, menyatakan bahwa penyadapan terhadap Ani Yudhoyono menandakan ada hal penting yang ingin diketahui pemerintah Australia. Entah apa itu, sepertinya Australia juga ingin tahu lebih dalam mengenai sang istri presiden Indonesia.
"Presiden SBY dikenal memiliki rasa sensitif terhadap privasi keluarganya. Dia seringkali bereaksi keras menanggapi setiap tuduhan yang melibatkan keluarganya, terutama istrinya," kata Lindsey.
Ibu Ani sendiri belakangan juga menunjukkan tendensi yang sama guna melindungi keluarganya dari pendapat miring pihak luar. Saat ditanyai mengenai hobi Ibas pakai lengan panjang misalnya, Ani Yudhoyono menanggapi pertanyaan tersebut dengan serius.
Pada 2007 sendiri, WikiLeaks menyatakan bahwa Ibu Ani memiliki peran penting dalam pemerintahan suaminya. Bahkan, WikiLeaks menyebut Ani sebagai kepala kabinet di pemerintahan Presiden SBY karena memiliki pengaruh dalam lahirnya berbagai kebijakan pemerintahan di Indonesia.
Hingga saat ini sendiri memang belum jelas apa tujuan Australia menyadap perempuan nomor satu Indonesia tersebut. Hal ini pun masih menjadi misteri sampai saat ini.
"Kan kadang-kadang isu semacam ini digunakan sebagai alasan untuk isu dan keamanan dan kedaulatan nasional Australia. Apa manfaat dan relevansi penyadapan Presiden dan ibu negara untuk alasan keamanan nasional?" kata Marty Natalegawa, Menlu RI di Kantor Kemenlu di Pejambon, Jakarta Pusat, Senin (18/11).


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar