Situs pencarian ini boleh dibilang unik. Berbeda dari Google, Yahoo,
atau sejenisnya. Situs ini khusus ditujukan pada para pencari tempat
tinggal baru. Keunikannya, situs ini akan memberitahu Anda apakah
rumah yang anda minati itu angker atau tidak. Benarkah? Ya, ini
benar-benar nyata.
Situs DiedInHouse.com menawarkan informasi
sejauh mana rekam jejak rumah yang Anda minati dari mahluk gaib atau
hal-hal yang menyeramkan, akibat sesuatu yang mengerikan terjadi di masa
lampau.
Untuk mengetahui keangkeran rumah, Business Insider
melansir, situs ini melakukan survei dengan mengumpulkan macam-macam
informasi dari berbagai sumber, misalnya pemberitaan di media massa atau
blog-blog terpercaya.
Data-data yang dikumpulkan akan menjadi
tolak ukur sebuah rumah dinyatakan angker atau tidak. Sederhana saja,
kalau Anda kadung meminati sebuah rumah di alamat tertentu, namun
tercatat pernah terjadi aksi pembunuhan atau pembantaian di rumah itu
pada masa lalu, apakah Anda masih ingin tinggal di situ?
Situs
ini menyimpan segudang informasi tentang profil rumah yang pernah
menjadi saksi sejarah kriminal di masa lampau. Kemudian memaparkannya
kepada calon pembeli rumah bagaimana status keangkeran rumah itu.
Meski
terdengar aneh untuk kultur di Indonesia, tapi bisnis informasi ini
laris manis di Amerika Serikat. Tercatat sejak diluncurkan pada Juni
silam, situs ini dibanjiri ribuan permintaan dari orang yang ingin
mencari rumah yang nyaman. Mereka tidak ingin tertipu oleh tipu muslihat
penjual yang menutup-nutupi adanya kejanggalan di rumah mereka.
CEO
DiedInHouse.com, Roy Condrey mengaku membuat situs itu berdasarkan
pengalaman pribadinya. Ia berkisah, suatu saat penyewa propertinya di
Columbia, California Selatan, mengeluh bahwa tempat yang Condrey sewakan
ternyata dihuni hantu.
"Itu benar-benar terjadi pada saya.
Dengan adanya situs ini, saya harap hal itu tidak terjadi lagi. Dan,
orang bisa mempertimbangkan dengan matang rumah mana yang ingin mereka
beli," ujar Condrey kepada Houston Chronicle.
Untuk menikmati
layanan situs ini, pengunjung perlu membayar US$11,99, setara Rp134 ribu
sebagai biaya registrasi. Setelah itu, pengunjung bebas memburu rumah
tinggal barunya. Cukup memasukkan alamat rumah yang dituju dan informasi
lengkap akan tersajikan. Condrey mengatakan permintaan banyak muncul
dari Texas dan California.
Awalnya, situs ini tak disukai para
mekelar properti dan dianggap mengganggu bisnis properti. Tapi, Condrey
tak bergeming. Ia beralasan, bisnis yang ia jalankan sah karena
memberikan layanan pada publik.
Namun, seiring waktu, para
makelar malah setuju dengan model bisnis Condery. Malah beberapa makelar
mengikuti jejaknya untuk menjalankan model bisnis yang sama.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar