Rabu, 23 Oktober 2013

Situs Ini Beri Tahu Mana Rumah yang Berhantu

Situs pencarian ini boleh dibilang unik. Berbeda dari Google, Yahoo, atau sejenisnya. Situs ini khusus ditujukan pada para pencari tempat tinggal baru. Keunikannya, situs ini akan memberitahu Anda apakah rumah yang anda minati itu angker atau tidak. Benarkah? Ya, ini benar-benar nyata.


Situs DiedInHouse.com menawarkan informasi sejauh mana rekam jejak rumah yang Anda minati dari mahluk gaib atau hal-hal yang menyeramkan, akibat sesuatu yang mengerikan terjadi di masa lampau.

Untuk mengetahui keangkeran rumah, Business Insider melansir, situs ini melakukan survei dengan mengumpulkan macam-macam informasi dari berbagai sumber, misalnya pemberitaan di media massa atau blog-blog terpercaya.

Data-data yang dikumpulkan akan menjadi tolak ukur sebuah rumah dinyatakan angker atau tidak. Sederhana saja, kalau Anda kadung meminati sebuah rumah di alamat tertentu, namun tercatat pernah terjadi aksi pembunuhan atau pembantaian di rumah itu pada masa lalu, apakah Anda masih ingin tinggal di situ?

Situs ini menyimpan segudang informasi tentang profil rumah yang pernah menjadi saksi sejarah kriminal di masa lampau. Kemudian memaparkannya kepada calon pembeli rumah bagaimana status keangkeran rumah itu.

Meski terdengar aneh untuk kultur di Indonesia, tapi bisnis informasi ini laris manis di Amerika Serikat. Tercatat sejak diluncurkan pada Juni silam, situs ini dibanjiri ribuan permintaan dari orang yang ingin mencari rumah yang nyaman. Mereka tidak ingin tertipu oleh tipu muslihat penjual yang menutup-nutupi adanya kejanggalan di rumah mereka.

CEO DiedInHouse.com, Roy Condrey mengaku membuat situs itu berdasarkan pengalaman pribadinya. Ia berkisah, suatu saat penyewa propertinya di Columbia, California Selatan, mengeluh bahwa tempat yang Condrey sewakan ternyata dihuni hantu.

"Itu benar-benar terjadi pada saya. Dengan adanya situs ini, saya harap hal itu tidak terjadi lagi. Dan, orang bisa mempertimbangkan dengan matang rumah mana yang ingin mereka beli," ujar Condrey kepada Houston Chronicle.

Untuk menikmati layanan situs ini, pengunjung perlu membayar US$11,99, setara Rp134 ribu sebagai biaya registrasi. Setelah itu, pengunjung bebas memburu rumah tinggal barunya. Cukup memasukkan alamat rumah yang dituju dan informasi lengkap akan tersajikan. Condrey mengatakan permintaan banyak muncul dari Texas dan California.

Awalnya, situs ini tak disukai para mekelar properti dan dianggap mengganggu bisnis properti. Tapi, Condrey tak bergeming. Ia beralasan, bisnis yang ia jalankan sah karena memberikan layanan pada publik.

Namun, seiring waktu, para makelar malah setuju dengan model bisnis Condery. Malah beberapa makelar mengikuti jejaknya untuk menjalankan model bisnis yang sama.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar