Selasa, 05 November 2013

Bos Google: Penyadapan oleh AS Sangat Keterlaluan

Pucuk pimpinan Google mulai gerah dengan penyadapan terhadap pusat data Google yang dilakukan Badan Keamanan Nasional AS (NSA).  Di tengah kunjungannya ke Hongkong, dilansir laman Sydney Morning Herald, Rabu 6 November 2013, Ketua Eksekutif Google, Eric Schmidt,
menyebutkan tindakan pemerintah AS itu sangat keterlaluan dan berpotensi melanggar aturan jika terbukti benar-benar terdapat penyadapan.

"Jika benar NSA menyadap pusat data Google, itu benar-benar sangat keterlaluan," kata Schmidt geram, dalam wawancaranya dengan Wall Street Journal di Hongkong.

Ia menambahkan, pihaknya telah mengajukan keluhan atas tindakan itu kepada NSA, Presiden Obama, serta anggota Kongres AS.

"Langkah-langkah NSA dalam misi itu tanpa pertimbangan yang baik, dan itu berpotensi melanggar privasi orang. Itu tidak baik," jelas dia.

Schmidt mengaku prihatin dengan aksi penyadapan elektronik badan keamanan itu terhadap ratusan juta pengguna Internet.

"NSA diduga mengumpulkan catatan 320 juta orang guna mengidentifikasi sekitar 300 orang yang mungkin jadi target operasi. Ini kebijakan yang buruk dan ilegal," tuturnya.

Di luar itu, ia mensyukuri apa yang telah dibocorkan oleh mantan kontraktor NSA, Edward J Snowden. "Apa yang dibocorkan Snowden telah membuat kita paham bahwa sangat mungkin banyak rahasia yang akan terbongkar," katanya.

Sebelumnya, Snowden membeberkan praktik penyadapan NSA yang mengakses data ratusan juta akun pengguna Google dan Yahoo. NSA disebutkan secara arogan dan seenaknya menyadap akun pengguna kedua perusahaan mesin pencari itu.

Laporan Snowden mengatakan, program penyadapan dilakukan NSA bekerja sama dengan mitra intelijennya asal Inggris, GCHQ. Keduanya disebutkan bisa mengintersepsi aliran data dari kabel serat optik yang digunakan raksasa internet AS itu.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar