Sekelompok ilmuwan menemukan fosil tua yang diduga kuat sebagai fosil
nenek moyang bangsa kucing, Panthera blytheae. Lokasi penemuan di
pegunungan Himalaya, Tibet.
Menurut laman Popsci, Rabu
13 November 2013, fosil yang disebutkan berusia sekitar 3 juta tahun itu
bisa perkuat dugaan bahwa kucing berasal dari dataran Asia. Ilmuwan
mengatakan fosil itu merupakan macan dahan (clouded leopard).
"Hal
itu mungkin masuk akal untuk menganggap fosil itu sebagai macan dahan,"
ujar Jack Tseng, mahasiswa doktoral paleontologi University of Southern
California. Tseng sebelumnya merupakan salah satu bagian tim yang
menemukan fosil Panthera blytheae.
Dilihat dari deskripsi
tengkoraknya, fosil kucing itu diperkirakan bobotnya sekitar 40 hingga
50 Kg. Meski sebelumnya pernah ditemukan fosil tertua yang digali di
Afrika, peneliti tetap meyakini temuan di Himalaya bisa membuka terang
asal usul bangsa kucing ini.
Peneliti lain, Hannah O'Regan, ahli paleontologi Liverpool John Moores University, Inggris, juga meyakini fosil itu sebagai kategori yang tertua.
"Itu asli, fosil ini pegangan untuk mendukung analisa DNA apa yang telah diusulkan beberapa tahun," terang O'Regan.
Analisa
tim Tseng juga menemukan pohon keluarga kucing besar mungkin sedikit
lebih tua dari perkiraan sebelumnya. Ditambahkannya, terlepas dari usia,
fosil Panthera blytheae kemungkinan bukan nenek moyang tertua pohon
keluarga kucing.
"Di suatu tempat mungkin ada kucing besar yang
lebih primitif, tinggal menunggu untuk ditemukan," jelas Tseng. Saat
ditemukan, fosil nenek moyang kucing itu berada pada cekungan dataran
tinggi luas. Area temuan itu merupakan daerah yang kaya fosil, sebab
juga ditemukan fosil luak, tupai, rubah, kuda berjari tiga, kijang
bahkan badak berbulu.
Temuan Tseng dan koleganya, termasuk
paleontologi AS, China dan Kanada telah mempublikasikan riset mereka
dalam Journal of Royal Society B.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar