Raksasa piranti lunak dunia, Microsoft, melakukan perubahan internal.
Perusahaan besutan Bill Gates itu mengubah mekanisme evaluasi kinerja
karyawannya yang berdasarkan peringkat, atau stack ranking.
Pasalnya, metode evaluasi itu dikritik oleh para staf dan mantan karyawan Microsoft. Menurut laman TheVerge,
Rabu 12 November 2013, pengumuman itu langsung disampaikan Kepala SDM
Microsoft, Lisa Brummel melalui email kepada seluruh karyawan Microsoft.
"Tidak ada lagi penilaian kurva dan peringkat," tegas Brummel.
Sebelumnya,
mekanisme stack rating telah dipakai Microsoft selama bertahun-tahun.
Dengan stack ranking, perusahaan asal Redmon AS itu menggenjot kinerja
karyawan dengan kategori peringkat top performa, rata-rata atau kinerja
buruk.
Tujuan pemeringkatan ini agar menjaga kualitas layanan
perusahaan, karyawan Microsoft diharapkan bisa bersaing dengan
perusahaan lain. Dalam pengumumannya, Brummel menyampaikan perubahan
penilaian itu bagian dari filosofi One Microsoft.
"Ini adalah
pendekatan mendasar baru kinerja dan pengembangan, yang dirancang
mempromosikan tingkat baru kerja tim dan kelincahan untuk terobosan
bisnis," jelas Brummel.
Orientasi perusahaan, tambah Brummel,
kini lebih kepada kerja dan kerjasama tim. Menurutnya, hal itu lebih
prioritas dalam mengevaluasi karyawan.
Sebelumnya pada 2012
silam, sebuah artikel berjudul Microsoft's Lost Decade, yang membahas
sejarah pergolakan dan keputusan manajemen campuran perusahaan
mengungapkan kekecewaan karyawan atas sistem penilaian itu.
Kombinasi
fokus obsesi Microsoft pada Windows, Office dan sistem stack ranking
telah mengkanibalisasi kultur perusahan. Karyawan yang diwawancarai
menilai stack ranking merupakan proses yang paling merusak di internal
Microsoft.
Sistem stack ranking disebutkan masih dipakai
perusahan teknologi dunia, misalnya Facebook, Yahoo maupun Amazon dalam
mengevaluasi karyawan.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar