Bulan Juli lalu, beredar kabar bahwa eBay akan membuka marketplace
mereka di Indonesia tahun ini. Sekarang, kabar itu terwujud. eBay dan
Telkom Indonesia secara diam-diam menjalankan sebuah proyek bernama
Blanja.com. Beberapa orang mungkin akan menyadari bahwa namanya mirip
dengan
toko e-commerce milik bank BNI, Blandja.com.
Versi beta dari situs Blanja sekarang sudah bisa diakses. Situs
tersebut memiliki tiga kategori utama: Produk, Tsel Store, dan Social
Shop.
Tsel Store menjual gadget yang dipaketkan dengan paket-paket
Telkomsel. Social Shop berfungsi sebagai marketplace C2C Blanja. Untuk
saat ini, situs Blanja masih berada di fase awal, dan hanya menjual 680
barang.
Marketplace tidak bersahabat untuk bisnis kecil
Walaupun berada di bawah induk perusahaan yang sama, marketplace
Blanja (yaitu Social Shop) tidak punya fitur lelang seperti eBay.
Pengguna yang ingin terdaftar sebagai penjual harus punya ijin bisnis
dari pemerintah, dan mereka hanya bisa menjual barang-barang baru.
Secara teori, kondisi tersebut bisa menyulitkan upaya Blanja dalam
merangkul penjual. Pesaing-pesaing di sektor e-commerce seperti
Tokopedia dan BukaLapak mengijinkan penjualnya menjual barang baru dan
bekas meskipun tidak memiliki ijin usaha, dan membuat kedua situs
tersebut bisa menarik lebih banyak penjual, sehingga mereka bisa
menawarkan lebih banyak produk, dan tentu saja menarik lebih banyak
pembeli.
Blanja mengimplementasikan aturan ini atas dasar keamanan. Meskipun
kepercayaan terhadap e-commerce terus bertumbuh, masih selalu ada
penjual yang punya niat jahat menipu pembeli di marketplace online.
Terlebih lagi, sistem filter ini bisa memberikan rasa aman kepada
pembeli, dan bisa membantu situs ini menarik perhatian pembeli yang
ingin lebih berhati-hati atau orang yang pernah mendapat pengalaman
buruk di Tokopedia atau BukaLapak. Tapi sistem pembayaran escrow
tampaknya sudah cukup untuk menanggulangi masalah keamanan, seperti yang
sudah ditunjukkan dari perkembangan Tokopedia dan BukaLapak.Jadi, kami
masih belum tahu apakah tingkat keamanan yang lebih tinggi ini bisa
menguntungkan atau merugikan Blanja ke depannya.
Monetisasi
Saat ini Blanja belum menghasilkan uang. Meskipun halaman syarat dan
ketentuannya mengindikasikan bahwa Blanja nantinya akan menghasilkan
uang, kami belum tahu seperti apa rencana mereka ke depannya. Salah satu
contoh yang mereka berikan antara lain menarik biaya komisi atau
penggunaan fitur dan layanan tambahan kepada penjual.
Tokopedia baru-baru ini menjalankan upaya monetisasi pertamanya
dengan menawarkan gold seller benefits, sementara layanan BukaLapak saat
ini masih gratis untuk semua penggunanya.
Untuk meningkatkan penjualan, Blanja menawarkan biaya pengiriman
gratis kepada penjual di Jabodetabek, Surabaya, dan Bandung. Ini mirip
dengan cara Multiply mempromosikan layanannya sebelum akhirnya bangkrut.
Persaingan ketat
Perwakilan Blanja mengatakan bahwa situs ini sudah ada sejak bulan
September tahun lalu, dan berencana untuk membuat pengumuman mengenai
keberadaan situsnya bulan depan.
Tahun 2014 tampaknya akan menjadi tahun yang berat bagi marketplace
e-commerce. Blanja, Tokopedia, BukaLapak, dan Lamido milik Rocket
Internet akan bersaing untuk menarik perhatian pembeli dan penjual dan
menguasai pasar. Jangan lupa bahwa forum C2C terbesar Indonesia, Kaskus,
juga berencana untuk masuk ke dalam persaingan ini.
eBay juga punya usaha bersama lain di Indonesia: platform marketplace B2C da C2C bernama Qoo10.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar