Selasa, 19 November 2013

Hacker Asia mulai diburu pihak berwajib

Kelompok Anonymous Filipina sudah sering membajak dan mengubah tampilan situs pemerintahnya selama bertahun-tahun dan minggu lalu kita melihat hacktivism digital terbaru. Kendati demikian, kelompok tersebut tetap tidak terkalahkan dan tak teridentifikasi selama dua tahun. Tapi tidak untuk
kali ini. Seorang anggota kelompok Anonymous Filipina telah ditangkap Biro Investigasi Nasional Filipina (NBI).
Tahun lalu, Departemen Keadilan Filipina (DOJ) berjanji akan menangkap pihak di balik serangan hacking yang terjadi, tapi tidak berhasil.
Seorang anggota Anonymous Filipina dengan nama samaran Anon Reaper dan AnonymousButuan ditemukan di Butuan City, Agusan del Sur; setelah selama seminggu berada dalam pengawasan NBI. Ia digeledah dan teridentifikasi bernama Rodel Plasabas.
Meski hukum tentang Cybercrime belum berlaku di Filipina, sekretaris DOJ, Leila de Lima, mengatakan bahwa anggota yang ditangkap masih bisa dihukum di bawah pasal tentang e-commerce. Ia menambahkan:
"Ia sedang online ketika digeledah. Hasil pemeriksaan tentang pada chat terakhirnya mengindikasikan sebuah diskusi tentang pembajakan situs."
Menelusuri jejak pembajakan
Jejak pembajakan website oleh Anonymous Filipina dimulai dari September tahun lalu dan Januari tahun ini, ketika kelompok tersebut mengusulkan untuk melakukan Cybercrime sebagai tanda protes melawan tindakan yang dianggap mengekang kebebasan berekspresi.
Tapi serangan ini mencapai puncaknya minggu lalu ketika Anonymous Filipina membajak 37 situs pemerintah sebagai bagian dari protes terhadap pemerintah Filipina yang mereka anggap telah mengecewakan warga Filipina. Protes di Filipina ini diikuti oleh protes million mask march pada 5 November yang terjadi di berbagai negara.
Tidak lama setelah serangan pembajakan hingga 5 November tersebut, pemerintah berjanji untuk menyelidiki keberadaan kelompok Anonymous Filipina.
Minggu lalu, pemerintah Singapura menjadi fokus kemarahan Anonymous. Satu anggota kelompok di Singapura yang menyebut dirinya The Messiah juga telah ditangkap beberapa hari lalu, dan dikenai hukuman terkait pasal Computer Misuse dan Cybersecurity Act.
Dengan kejadian ini, apakah berarti kelompok Anonymous lokal sudah kehilangan kekuatannya untuk terus melakukan hacktivism mereka? Tentunya masih ada anggota Anonymous di luar sana, beberapa di antaranya mungkin melanjutkan apa yang dilakukan anggota yang telah ditangkap beberapa minggu mendatang.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar