Wakil Pemimpin kelompok Oposisi, Tanya Plibersek, mengatakan mantan
Perdana Menteri Australia Kevin Rudd, bisa membantu mendamaikan konflik
diplomatik yang kini tengah membelit Indonesia dengan Australia.
Namun
Plibersek tak yakin apakah Rudd bersedia membantu. Mengingat, pada
tanggal 13 November kemarin, Kevin Rudd sudah mengundurkan diri dari
anggota parlemen.
Laman news.com.au, Minggu 24 November
2013 melansir, keputusan Plibersek merekomendasikan nama Rudd, lantaran
saat aksi spionase itu terjadi di tahun 2009 silam, Rudd lah yang
menjabat sebagai Perdana Menteri.
"Pejabat senior Australia mana
pun seperti Kevin Rudd, yang dulunya pernah menjabat sebagai Perdana
Menteri dan mantan Menlu, apabila mereka memiliki hubungan pribadi
dengan pejabat senior Indonesia, maka tidak akan berbahaya jika
berdiskusi mengenai hal pribadi," ungkap Plibersek.
Ditanya
mengenai surat balasan yang dikirim oleh Abbott kepada Presiden SBY,
Plibersek mengaku tidak mengetahui isi surat itu. Namun, jawabannya akan
segera terkuak.
"Apabila kerjasama di antara kedua negara
kembali normal, maka kita semua akan tahu bahwa isi surat balasan itu
sukses," kata dia.
Sikap Abbott yang pernah menolak meminta maaf
di hadapan Parlemen, kata Plibersek, tidak akan membantu memulihkan
kerjasama di antara kedua negara kembali normal.
"Namun, saya
yakin bahwa hubungan di antara kedua negara akan kembali normal, namun
kami harus melakukan upaya tersebut secara cepat," kata dia.
Keyakinan
itu juga diungkap Menteri Luar Negeri Julie Bishop. Dia menyebut
hubungan bilateral di antara kedua negara yang telah terjalin selama 68
tahun terlalu berharga jika harus hancur karena konflik diplomatik ini.
"Kami
harus menghadapi tantangan ini dan terus mempertahankan hubungan kedua
negara. Perdana Menteri telah menjawab surat Presiden SBY dan saya
berharap surat tersebut akan membantu dalam proses pembangunan hubungan
itu," ucapnya seperti dilansir laman The Australia.
Bishop
mengaku telah berkomunikasi dengan Menlu Marty Natalegawa sejak skandal
spionase ini terbongkar. Dia kembali menegaskan tidak akan ada komentar
lebih jauh terkait masalah intelijen di depan publik.
"Ini
merupakan hubungan yang paling penting yang kami miliki dan Pemerintahan
Abbott telah memutuskan akan terus memastikan tantangan macam apa pun
yang kini dihadapi, akan kami atasi," ujarnya.
Bishop lantas
menyebut berdasarkan hasil audit terbaru, di antara kedua negara
terdapat 60 proyek besar yang kini masih berjalan.
"Mulai dari
bidang pendidikan, perdagangan, pertanian, lingkungan, kerjasama ilmu
penelitian, polisi, pertahanan. Anda bisa sebutkan semua. Dengan beragam
departemen, kami memiliki hubungan yang mendalam," tutur dia.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar