Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menanggapi surat balasan dari Perdana
Menteri Australia Tony Abbott. Keterangan pers disampaikan Presiden di
Istana Negara, Selasa 26 November 2013.
"Tepat pada 23 November,
Sabtu lalu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengantarkan surat ke
saya dan telah saya baca pada saat saya di Bali," ujar Presiden.
Dari surat balasan itu, Presiden SBY melihat ada tiga hal yang disampaikan Perdana Menteri Tony Abbott.
"Pertama,
keinginan Australia menjaga dan melanjutkan hubungan bilateral kedua
negara yang dewasa ini semakin kuat dan berkembang," katanya.
Kedua,
lanjut SBY, komitmen PM Australia Tony Abbott bahwa tidak akan
melakukan sesuatu yang mengganggu dan merugikan Indonesia di masa depan.
"Ketiga, Perdana Menteri Tony Abbott setuju pendapat saya untuk menata kembali kerjasama bilateral menyusun protokol," katanya.
Akibat
terbongkarnya aksi spionase yang dilakukan oleh Badan Intelijen
Australia (DSD), Pemerintah Indonesia telah menghentikan semua kerjasama
dengan Australia yang terkait dengan kemitraan strategis.
Beberapa
bidang yang dihentikan kerjasamanya yaitu pencegahan terhadap
penyelundupan manusia, pertukaran informasi intelijen dan penangkalan
aksi teror.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar