Selasa, 26 November 2013

Tak Pedulikan Ancaman, Pesawat AS Lintasi Zona Pertahanan China

Dua pesawat tempur Amerika Serikat melintasi zona udara pertahanan China, tidak memedulikan ancaman yang sebelumnya dilontarkan pemerintah Beijing. Namun di luar dugaan, pesawat itu terbang mulus tanpa ada gangguan dari China.

Diberitakan Reuters, hal ini diumumkan seorang pejabat Pentagon pada Selasa waktu setempat. Dia mengatakan, dua pesawat latihan tanpa senjata B-52 melintasi pulau sengketa di Laut China Timur Senin malam lalu tanpa memberitahu Beijing sebelumnya.

Padahal sebelumnya, China mewanti-wanti pesawat manapun yang akan melintasi wilayah mereka harus melapor. Wilayah tersebut sendiri menjadi sumber konflik antara China dan beberapa negara tetangga, Jepang dan Korea Selatan.

China secara sepihak memperluas wilayah pertahanan udara mereka di perairan Laut China Timur. Wilayah pertahanan itu tumpang tindih dengan zona ekonomi Korsel dan mencakup pulau sengketa dengan Jepang, Diaoyu/Senkaku.

Terbangnya pesawat AS di kawasan ini dibenarkan oleh juru bicara Pentagon, Kolonel Steve Warren. Dia mengatakan bahwa dua pesawat latih asal Guam itu melaju tanpa memberitahukan sebelumnya ke pihak China.

"Kami melakukan operasi di wilayah Senkaku. Kami melakukan prosedur normal, termasuk tidak memberitahukan rencana penerbangan, tidak memberitahukan lewat radio, maupun mendaftarkan frekuensi kami," kata Warren, menyebut Senkaku, nama pulau sengketa versi Jepang.

Perluasan wilayah udara sepihak oleh China sebelumnya telah diprotes keras oleh Jepang dan Korsel. Amerika Serikat sebagai sekutu kedua negara juga turut bersuara. Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel menegaskan bahwa tindakan China akan menciptakan ketidakstabilan di kawasan.

Pihak China sendiri menegaskan pada AS untuk tidak ikut campur masalah perbatasan mereka. Beijing juga telah memanggil duta besar Jepang, memperingatkan negaranya untuk tidak berkomentar sehingga menciptakan perpecahan dan mengganggu stabilitas regional.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar