Jumat, 29 November 2013

Tak satu pun negara setujui program mata-mata Amerika

PBB akhirnya mengesahkan 18 draft resolusi yang berisi mengenai pengaturan hak privasi dalam era digital. Namun begitu, hal ini rupanya masih saja ditentang Amerika Serikat, pihak yang memiliki program mata-mata yang tentu saja bertentangan dengan dokumen tersebut.

Seperti yang dilansir oleh ZDNet (27/11), dilaporkan bahwa pemerintah negeri Paman Sam tersebut ternyata ingin menghalangi disahkannya resolusi PBB tersebut. Negeri yang dipimpin Obama tersebut menyatakan sikap bahwa penyadapan yang mereka lakukan sebenarnya bukanlah hal yang ilegal.
"Menyusul persetujuan tersebut, beberapa negara delegasi menekankan pentingnya kesamaan paham internasional mengenai mekanisme perlindungan HAM dengan cara menjaga privasi dan kebebasan berekspresi," tulis rilis pers Majelis Umum PBB.
Pernyataan keras juga disampaikan oleh perwakilan dari Swedia terkait adanya program mata-mata yang dimiliki NSA dan jaringannya dalam Lima Mata atau Five Eyes. Swedia menyatakan bawha harusnya HAM baik yang dalam jaringan atau luar jaringan tetap harus dijaga.
Pernyataan Swedia juga diamini oleh sebagian besar delegasi negara yang hadir dalam majelis tersebut. Perwakilan dari Korea Utara misalnya, menyatakan bahwa resolusi ini diajukan pada saat dan forum yang tepat.
Dengan keluarnya resolusi ini, harusnya Amerika Serikat mulai menata ulang program mata-matanya yang melibatkan jaringan di seluruh dunia. Jika tetap menentang, maka AS sama saja menentang seluruh dunia.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar