Peserta misi berani mati yang digalang perusahaan antariksa swasta asal Belanda, Mars One ke Planet Mars makin menyusut.
Saat
membuka pendaftaran tahap pertama, peserta yang melamar mencapai
200.000. Namun, pada tahap selanjutnya, peserta tersisa 1058 orang saja.
Dilansir Mashable, Selasa 31 Desember 2013, putaran
kedua menyisakan lebih dari seribu orang yang bertahan dengan rincian,
586 laki-laki dan 472 perempuan. Dilihat dari asal negara, 297 warga AS,
Kanada (75), India (62), Rusia (52) dan sisanya tersebar di seluruh
dunia.
Dari sisi pendidikan, 347 orang jebolan sarjana, 159
master, 29 diantaranya bergelar MD (doktor kesehatan). Sedangkan
sebagian besar, 813 orang sudah memiliki pekerjaan dan 164 diantaranya
masih menjalani menjalani studi. Sebagain besar pemohon berumur di bawah
36.
"Peserta yang masih bertahan itu kini segera akan menjalani
pemeriksanaan medis dan menjalani simulasi ketat, kerja sama tim dan
uji kemampuan fisik serta emosional," kata Kepala Medis Mars One,
Norbert Kraft.
Pada Januari nanti, Mars One akan mencampur para
peserta, dan akan menjalani pelatihan keterampilan hidup selama 8 bulan
lebih ke depan.
Layaknya Reality Show
Uniknya
penentuan peserta yang dinyatakan lolos tidak ditentukan oleh para
ahli, namun masyarakat umum yang menentukan, lewat siaran televisi.
Pemilihan
peserta yang maju ke final akan dibuat layaknya format reality show di
televisi. Tahap pemilihan ini akan menyaring 40 besar peserta, yang akan
menunjukkan kesesuaian mereka jadi manusia pertama yang menjelajahi
Mars.
Pada tahap ini, barulah Mars One akan memilih manusia ke
Mars dengan pertimbangan utama potensi iklan yang terbaik dari
masing-masing peserta tersisa.
Direktur Mars One, Bas Lansdorp
sebelumnya mengatakan misi berani mati itu dapat terlaksana jika
perusahaan sudah memiliki dana sebesar US$6 miliar, atau setara Rp66
triliun.
Untuk mendapatkan dana sebesar itu, Mars One akan
bekerja sama dengan stasiun televisi agar bisa menyiarkan secara
langsung kehidupan manusia di Mars. Ia ingin setiap detik misi ini bisa
disiarkan.
"Empat miliar dolar selama empat minggu karena dunia
akan menonton," ujar bos Mars One mentarget saat berbicara dalam
konferensi pers di New York awal tahun ini.
Sebenarnya Mars One
telah mendapat tawaran bantuan dari Lockheed-Martin, sebuah korporasi
kontraktor pertahanan asal Maryland, AS, tapi ditolak oleh Lansdorp.
Ia
enggan bekerjasama dengan NASA dan bertekad akan menggunakan teknolosi
SpaceX, perusahaan transportasi antariksa AS milik Elon Musk, meski ini
masih bersifat rumor.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar