Yesus Kristus dan Bunda Maria menjadi sosok tak henti diperbincangkan
bangsa barat. Mereka tak hentinya bertanya soal kebenaran cerita
tentang sang juru selamat. Lainnya meragukan tanpa henti, dan sebagian
malah menghujat cerita soal Yesus mengada-ada.
Dilansir dari communities.washingtontime.com (20/12), asalan keraguan
ini sederhana yakni sejarah perjanjian baru banyak ditemukan ketidak
cocokan soal Yesus dengan perjanjian lama. Dalam perjanjian baru Yesus
bukan anak Tuhan melainkan penyelamat semua umat manusia.
Ini telah puluhan tahun menjadi tujuan akademisi dan ahli sejarah
demi melacak kehidupan Yesus secara ilmiah. Dengan kemajuan teknologi
hal ini sangat memungkinkan meski kontroversial. Salah satu lelaki
hampir separuh hidupnya menulis soal Yesus dan warisannya yakni Richard
Carrier seorang ahli sejarah Amerika Serikat salah satu buku karyanya
berjudul Pertanyaan untuk Sejarah Yesus.
Bicara Yesus juga tidak lepas dari ibunya, Bunda Maria diyakini
sebagai perawan. Wacana perawan dalam Katolik tidak ada dalam
tulisan-tulisan awal dari surat-surat Paulus yakni 48 - 60 Masehi. Namun
keperawanan baru muncul di Injil Matius dan Lukas yang ditulis pada 90 -
100 Masehi, atau tujuh dekade setelah kematian Yesus. Banyak ahli
sejarah berpendapat perawan melahirkan merupakan awal kekristenan untuk
masalah teologis yakni dosa asal.
"Dengan kata lain jika manusia dilahirkan dalam dosa maka
satu-satunya bagi Yesus menghindari nasib sama yakni dilahirkan dari
batasan kenormalan. Katolik Roma mengambil gagasan menyatakan Maria
seorang perawan. Ini mengada-ada," ujar Carrier.
Carrier melakukan penelitian hasil perbandingan kitab dan
menyimpulkan Maria tidak lah perawan saat melahirkan Yesus. Dia
mempunyai saudara lelaki dan perempuan.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar