"Kiamat Facebook." Itu hasil dari sebuah penelitian terbaru yang
dilakukan oleh tim peneliti di Princeton University, Amerika Serikat.
Diperkirakan, tiga tahun ke depan, Facebook akan ditinggalkan oleh
sebagian besar penggunanya.
Selama hampir 10 tahun ini, Guardian melansir, Jumat 24 Januari 2014, Facebook memang telah menyebar ke seluruh dunia bak virus penyakit.
Tapi,
secara perlahan-lahan Facebook kehilangan atraksi pengguna. Sehingga,
di tahun 2017 nanti, Facebook diramalkan akan ditinggal oleh 80 persen
penggunanya.
Facebook memang telah bertahan lebih lama dari
saingannya Myspace dan Bebo. Berdasarkan grafik Google Trend, puncak
pencarian jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu terjadi pada tahun
2012. Tapi, perlahan-lahan kemudian tak bergerak dan malah terus
menurun.
"Seperti virus, Facebook menyebar ke tubuh manusia
sebelum akhirnya sekarat dan kemudian mati," kata John Cannarella dan
Joshua Spechler dalam keterangannya di makalah berjudul 'Pemodelan
Epidemiologi Dinamika Jejaring Sosial Online'.
Keruntuhan
singgasana Facebook mirip dengan Myspace. Situs yang dibangun pada tahun
2003 lalu mencapai puncaknya pada tahun 2007 dengan total pengguna
sebanyak 300 juta pengguna. Namun, di tahun 2011, pengguna ramai-ramai
meninggalkan MySpace.
"Tiga tahun setelah mencapai puncaknya, Facebook juga diprediksi akan ditinggal oleh jutaan penggunanya," ujar seorang peneliti.
Direktur
Keuangan Facebook David Ebersman mengakui adanya penurunan pengguna
Facebook sehari-hari. Terutama di kalangan para anak remaja.
"Pada
bulan Oktober 2013 lalu, Facebook melaporkan jumlah pelanggan aktifnya
tersisa 1,2 miliar, dan berencana mencari investor baru untuk
pengembangan situs," kata Ebersman.
Facebook juga belum akan
ditinggalkan oleh para investor. Pasalnya, pada bulan ini harga saham
Facebook mencapai rekor tertinggi.
Saat ini, valuasi perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg mencapai US$142 miliar (Rp1.728 triliun).
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar