Materi-materi senjata kimia mulai dikirimkan keluar Suriah untuk
dimusnahkan di laut lepas. Tindakan ini molor dari tenggat waktu
sebelumnya dikarenakan maraknya pertempuran dan masalah teknis.
Diberitakan Reuters,
Selasa 7 Januari 2014, Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW)
mengatakan bahwa "materi kimia prioritas" telah dikirimkan dari
pelabuhan di Latakia menggunakan kapal fregat Denmark yang kini telah
berlayar menuju perairan internasional.
Awalnya, OPCW menetapkan
tenggal waktu 31 Desember lalu untuk melakukan tahapan ini. Namun,
akibat pertempuran, cuaca buruk, birokrasi dan masalah teknis lainnya,
pemusnahan senjata kimia diundur.
Sebelumnya, pasukan rezim
Bashar al-Assad harus lebih dulu menguasai kembali jalan tol yang
menghubungkan Damaskus ke laut. Hal ini perlu untuk membuka jalan aman
bagi pengiriman senjata kimia.
Suriah total memiliki 1.300 ton
senjata kimia. OPCW tidak menyebutkan berapa jumlah bahan senjata kimia
yang dibawa kemarin. Namun mereka mengatakan telah membawa sembilan
kontainer berisikan bahan kimia paling berbahaya di Suriah ke dalam
kapal Denmark.
"Kapal itu dikawal oleh Angkatan Laut Denmark dan
Norwegia dan juga Republik Arab Suriah. Mereka tetap akan berada di laut
untuk menunggu kedatangan material bahan kimia prioritas lainnya di
pelabuhan," ujar pernyataan OPCW.
Keamanan maritim pengiriman senjata kimia disediakan juga oleh kapal China dan Rusia.
Menurut sumber yang dikutip BBC bulan
lalu, material senjata kimia itu akan dimusnahkan di atas kapal MV Cape
Ray milik Angkatan Laut Amerika Serikat. Senjata akan dimusnahkan
menggunakan alat bernama hydrolysis. Hasil akhir pemusnahan diprediksi
mengakibatkan limbah hingga 7,7 juta liter.
Diyakini, lebih dari
600 ton material pembuat senjata kimia telah dikumpulkan dan dijaga oleh
tentara Suriah. Sebanyak 30 ton lainnya yang sudah dikumpulkan adalah
senjata kimia siap tembak berupa gas mustard.
Berdasarkan
kesepakatan, Suriah setuju memusnahkan seluruh senjata kimia milik
mereka hingga Juni tahun ini. Kesepakatan ini diajukan Rusia yang
disepakati Amerika Serikat, menyusul serangan kimia ke Ghouta Agustus
tahun lalu yang menewaskan ribuan warga sipil. Assad diduga kuat berada
di balik serangan tersebut.
Amerika Serikat memuji kemajuan yang
dibuat OPCW dalam pemusnahan senjata kimia Suriah. AS mengatakan,
pemerintahan Assad sepertinya memegang janji mereka.
"Masih
banyak yang harus dilakukan. Kami tidak punya alasan untuk meyakini
bahwa rezim Assad telah melanggar janji mereka," kata juru bicara
Kementerian Luar Negeri Jen Psaki.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar