Minggu, 23 Februari 2014

Begini Cara Google Ikut Kampanye Anti Penebangan Hutan

Raksasa internet dunia, Google, turut ambil bagian dalam kampanye melawan penebangan hutan. Google bergabung dengan 40 kelompok bisnis lainnya meluncurkan situs  khusus, www.globalforestwatch.org, sebagai sistem monitoring penebangan hutan global. Situs ini memuat data dan menganalisa penebangan hutan pada 167 negara di dunia termasuk Indonesia.

Menurut Wired.co.uk, Senin 24 Febuari 2014, data situs ini menggunakan informasi dari pencitraan satelit serta dari ilmuwan di Bumi. Data menyajikan bagaimana penebangan hutan terjadi di dunia mendekati real time. Data bisa disajikan secara bulanan, meski update dalam hitungan bulanan, upaya monitoring ini lebih baik dibanding upaya sebelumnya.

Sepanjang ini monitoring penebangan hutan masih miskin data, untuk itu World Resources Institute (WRI) mengembangkan sistem menggunakan pencintraan resolusi tinggi dari satelit Landsat milik Badan Antariksa AS (NASA).

Sistem ini memungkinkan komunitas lokal untuk mengunggah informasi, gambar maupun video hutan lokal mereka. Informasi ini berguna untuk meningkatkan akurasi data sistem monitoring global tersebut.

Situs tersebut juga dirancang mudah digunakan agar siapapun bisa melihat perkembangan penebangan hutan. Peluncuran ini juga bertujuan jadi bekal bagi politisi maupun kelompok adat setempat yang khawatir dengan gangguan industri yang masuk ke hutan.

"Global Forest Watch merupakan platform pemantauan hampir real-time yang akan secara mendasar mengubah cara orang dan binis mengelola hutan," ujar Andrew Steer dari WRI.

"Mulai saat ini, pembalak tidak dapat bersembunyi dan pelestari hutan akan dikenali sebagai pengawas hutan," tambahnya. Data yang tersaji di situs menunjukkan data dari Januari 2000 hingga Desember 2012.

Hutan Indonesia
Selama lebih dari satu dekade itu, dunia telah kehilangan 229,8 juta heltar pohon. Angka ini setara dengan pemotongan pohon seluas 50 lapangan sepakbola setiap menit tiap tahun selama 12 tahun.

Selama total 12 tahun, hutan Indoensia yang terseleksi yakni seluas 187,21 juta hektar. Data menunjukan hanya 141,7 juta hektar pohon yang terlindungi.

Selama kurun waktu itu, Indonesia telah kehilangan hutan seluas 15,78 juta hektar. Sedangkan hutan yang aman seluas 6,970 juta hektar. Dalam peta terlihat pulau Kalimantan, Sumatra dan Sulawesi dominan dengan warna merah muda, yang menunjukkan wilayah hutan yang hilang.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar