Sabtu, 01 Februari 2014

Obama 'terpaksa' jawab petisi online untuk usir Justin Bieber

Sebuah petisi online yang ditandatangani lebih dari 170 ribu orang mau tidak mau harus dijawab oleh Gedung Putih. Padahal, isi petisi tersebut sebenarnya konyol: mengusir Justin Bieber dari Amerika Serikat.

Seperti dilansir oleh Mashable (29/1), petisi ini sendiri muncul di situs milik Gedung Putih setelah mega bintang 19 tahun Justin Bieber ditangkap polisi akibat aksi kebut-kebutannya di Miami. Akibat aksi brutalnya warga Amerika pun merasa kesal hingga membuat petisi tersebut.
Menurut peraturan sendiri, jika petisi ditandatangani sejumlah treshold yang diperlukan, maka pemerintah dalam hal ini Barrack Obama harus bertindak. Undang-undang AS menyatakan bahwa permintaan rakyatnya itu harus direspon pemerintah.
"Tiap petisi yang memenuhi treshold akan diperiksa oleh staf terkait dan mendapatkan respon," sebut juru bicara Gedung Putih.
Saat ini sendiri, sudah lebih dari 100 ribu tanda tangan dibubuhkan dalam petisi online untuk mengusir Bieber dari Amerika. Hal ini berarti petisi tersebut telah memenuhi persyaratan untuk direspon oleh pemerintah.
Karena kontroversi dan sensasi yang terus menerus melekat pada citra penyanyi All That Matters tersebut, tak heran warga Amerika takut hal buruk mempengaruhi anak-anak muda di sana.
"Dia tidak hanya membahayakan keselamatan masyarakat tapi juga jadi pengaruh buruk bagi generasi muda bangsa ini. Kami sebagai rakyat inginkan Justin pergi dari negeri ini," lanjut petisi itu.
Semula Justin, tertangkap di Miami setelah melakukan kebut-kebutan dalam keadaan mabuk. Oleh sebabnya, hal tersebut menuai banyak kecaman.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar