Majelis Ulama Uni Emirat
Arab mengeluarkan fatwa larangan umat Islam untuk melakukan perjalanan
satu arah dan hidup di planet Mars. Perjalanan yang ditawarkan
perusahaan Belanda itu dianggap sama saja dengan bunuh diri.
Diberitakan Khaleej Time pekan
ini, para ulama yang tergabung dalam Badan Otoritas Urusan Islam dan
Donasi UAE mengatakan bahwa perjalanan itu membahayakan jiwa, dilarang
dalam Islam. Karena, orang yang ke Mars belum tentu bisa hidup di planet
itu. Sama saja dengan bunuh diri.
"Melindungi diri terhadap
bahaya dan menjaga tubuh tetap aman telah diatur oleh semua agama dan
dengan gamblang disebutkan di Al-Quran surat 4:29, 'Janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah maha penyayang terhadapmu'," kata presiden badan ini, Professor Dr Farooq Hamada.
Fatwa
ini dikeluarkan menyusul ajakan perusahaan asal Belanda, Mars One,
April tahun lalu, yang mengundang sukarelawan untuk terbang satu arah
dan tinggal di planet Mars. Disebut perjalanan satu arah, karena belum
ada teknologi yang bisa memulangkan mereka kembali ke Bumi.
Perusahaan
ini merencanakan perjalanan ke Mars itu pada 2023 dan dilakukan setiap
dua tahun sekali dengan membawa para awak dari bumi. Tujuannya adalah
membentuk koloni manusia di planet merah tersebut.
Sukarelawan
harus berusia antara 18 dan 40 tahun dan dalam kondisi fisik yang prima.
Mereka hanya perlu bayar US$38, atau sekitar Rp500.000 untuk perjalanan
itu. Ribuan sukarelawan telah mendaftar, termasuk di antaranya 500
orang dari Saudi dan negara Arab lainnya. Misinya sendiri diperkirakan
menghabiskan dana US$6 miliar.
Penentangan yang sama juga datang
dari peneliti Islam Dr Shaikh Mohammed Al Ashmawy. Dia mengatakan, tidak
ada perdebatan lagi di kalangan ulama soal larangan pergi ke Mars.
"Allah yang Maha Kuasa mengatakan dalam surat 2:195, 'Janganlah menjatuhkan dirimu dalam kebinasaan'," kata Ashmawy.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar