Pengamat komunikasi politik Effendi Ghazali menilai, Indonesia tidak
hanya memiliki satu presiden, tapi bahkan sampai 4 presiden dalam satu
tahun. Ini dikarenakan adanya pengaruh besar dibalik pemerintahan
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pengaruh yang dimaksud datang dari
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Nasional
Demokrat (Nasdem) Surya Paloh.
Bahkan, menurut Yunarto, tingginya
pengaruh tokoh-tokoh tersebut sudah terlihat saat penyusunan Kabinet
Kerja. Kemudain yang terakhir adalah penunjukan HM Prasetyo yang
notabene politisi Partai Nasdem, menjadi Jaksa Agung.
"Dulu saya
bilang, dalam satu tahun kita akan punya 3 presiden. Sebelum 20 Oktober,
presidennya Megawati. 20 Oktober sampai Januari, presidennya Jokowi.
Mulai 1 Januari ke atas, presiden kita Jusuf Kalla. Tapi sekarang saya
harus cepat mencatat, ada kekuatan baru yang keempat, yaitu pak Surya
Paloh," kata Effendi.
Hal itu disampaikan Effendi dalam acara
dialog bertema "Menakar Kinerja Kabinet Kerja di Awal 100 Hari" di aula
Gereja St Bonaventura, Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (22/11/14).
Effendi
lantas menyoroti menteri-menteri di Kabinet Kerja Jokowi-JK. Mereka
yang duduk dan menguasai aspek penting seperti masalah politik hukum dan
keamanan, masalah tanah dan masalah hutan adalah para kader Partai
Nasdem.
Direktur Eksekutif Charta Politica Yunarto Wijaya yang
juga hadir dalam acara dialog menambahkan, partai politik (parpol)
Koalisi Merah Putih (KMP) diperkirakan akan terus memberikan tekanan
kepada pemerintahan Presiden Jokowi.
Tak hanya itu, Jokowi pun
disebutkan bakal mendapatkan tekanan dari gabungan tokoh politik, yang
terdiri dari JK, Megawati dan Surya Paloh. Yunarto menamai gabungan
tokoh politik tersebut dengan "KMP II". "Jokowi kasihan, selain
menghadapi KMP juga hadapi `KMP II`, yaitu JK, Mega dan Paloh. Jadi
berat," cetus Yunarto.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar