Senin, 29 Desember 2014

Dugaan AS tembak jatuh pesawat Malaysia Airlines menguat

Keterlibatan militer Amerika Serikat dalam insiden hilangnya pesawat Malaysia Airlines bernomor MH370 pernah disebut beberapa kali. Kini wacana tersebut kembali diembuskan.
Bekas pemilik Proteus Airlines, Marc Dugain, yang mengaku akrab dengan teknologi pesawat
Boeing meminta ada upaya serius menguak rahasia di Maladewa. Banyak sekali nelayan di negara kepulauan Samudera Hindia itu sebetulnya sudah melapor melihat sebuah pesawat jatuh selepas 8 Maret 2014.
Lokasi jatuhnya pesawat nahas ini, dari informasi yang dikumpulkan Dugain, dekat dengan Pangkalan Militer Diego Garcia yang dikelola AS.
"Para nelayan Maladewa itu melihat pesawat warna putih, merah, dan biru terbang rendah," kata Dugain kepada Majalah Paris Match, seperti dikutip Daily Mail, Selasa (23/12).
Ditambah lagi temuan alat pemadam api di perairan dekat Pulau Baarah, Dugain semakin meyakini MH370 mengalami nasib nahas di sekitar Maladewa. Bukannya di sisi selatan mendekati Indonesia, pantai Barat Australia, atau malah di Laut China Selatan.
Lantas kenapa Malaysia Airlines bisa melenceng dari rute Kuala Lumpur-Beijing? Menurut Dugain, pesawat itu dikuasai jaringan teroris. Komputer navigasi kemungkinan sengaja diarahkan menuju Pulau Diego Garcia.
Di kepulauan milik Inggris itu, militer Negeri Paman Sam menempatkan 1.700 personel militer dan 1.500 kontraktor sipil. Dugain meyakini, karena menyadari MH370 terbang rendah dengan tujuan terorisme, maka tentara AS segera menembak jatuh pesawat tersebut.
"Saya bisa menduga seperti ini karena saya tahu Boeing seperti yang digunakan Malaysia Airlines rentan dibajak melalui sistem remote control luar pesawat," kata Dugain.
"Dan cukup mengherankan, Pangkalan Militer Diego Garcia yang sangat hebat bisa kehilangan jejak pesawat ini," imbuhnya.
Dugaan keterlibatan Amerika sudah pernah disebutkan oleh CEO Maskapai Emirates Tim Clark ketika diwawancara Der Spiegel. Dia curiga MH370 sebetulnya tidak hilang, tapi disembunyikan di suatu tempat. Pernyataan Clark mengarah pada keterlibatan militer Pulau Diego Garcia.
Ketika pencarian MH370 dimulai, AS langsung mengatakan tidak melihat ada pesawat di area sekitar Pulau Garcia atau Maladewa.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar