10 Tahun Diduga Alien, Identitas Makhluk Ini Terkuak
- Tahun 2003, sebuah makhluk yang dijadikan mumi ditemukan oleh seorang
pria yang mencari peninggalan sejarah di sebuah gereja di La Noria,
Gurun Atacama, Cile. Mumi itu sangat kecil, berukuran hanya sekitar 15
cm.
Rupa mumi tersebut begitu aneh, menyerupai alien. Karenanya, selama 10
tahun, identitas tulang tersebut menjadi misteri. Ada yang percaya bahwa
mumi itu adalah makhluk luar angkasa, ada pula yang meyakini bahwa mumi
itu adalah janin manusia yang digugurkan.
Orcar Munoz, penemu obyek itu, awalnya mendeskripsikan bahwa kerangka
itu memiliki gigi keras dan kepala yang memiliki tonjolan. Sementara
itu, terdapat sisa kulit yang tampak bersisik. Tak seperti manusia,
tulang rusuknya hanya 9 (jumlah kemudian direvisi menjadi 10).
Mumi yang kemudian disebut Atacama Humanoid (Ata) tersebut beberapa kali
berpindah tangan sebelum akhirnya jatuh ke Ramon Navia Orio, Kepala
Institute for Exobiological Investigation and Study (IEE). Navia Orio
mengungkapkan, obyek itu bukanlah hoax, walau belum tahu apakah memang
alien.
Minggu ini, dalam tayangan bernama "Sirius" pada Senin (22/4/2013),
terkuak bahwa mumi tersebut betapa pun anehnya adalah manusia. Analisis
DNA menunjukkan bahwa obyek yang dimumikan itu adalah seorang pria.
Gary Nolan, peneliti sel punca dari Stanford University, dalam tayangan
dokumenter tersebut mengatakan, "Saya yakin sekali ini bukan monyet. Ini
manusia, lebih dekat ke manusia daripada simpanse. Ia hidup hingga usia
6-8 tahun."
"Pastinya, dia bernapas, dia makan, dia melakukan metabolisme. Menjadi
pertanyaan kemudian adalah berapa besar ukurannya ketika dilahirkan,"
papar Nolan seperti dikutip Huffington Post, Rabu (24/4/2013).
Nolan melakukan analisis pada DNA mitokondria, bagian sel yang bertugas
menghasilkan energi tetapi juga memiliki materi genetik. "Untai yang
kami dapat dari DNA mitokondria menunjukkan bahwa ibu dari manusia ini
adalah orang Indian dari Cile."
Sementara tentang ukurannya yang kecil, Nolan mengungkapkan bahwa hal
itu mungkin akibat kelainan yang disebut kekerdilan. Menurutnya,
fenomena pada mumi tersebut sebenarnya tak bisa dikatakan langka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar