Lewat blog-nya, http://dinasulaeman.wordpress.com, Dina Sulaeman
menyampaikan surat terbuka kepada Menkominfo Tifatul Sembiring soal
banyaknya produk Israel di perangkat milik operator telekomunikasi di
Indonesia.
Dalam surat terbuka tersebut, Dina menyesalkan mengapa Tifatul
membiarkan ada dua musuh kemanusiaan yang turut serta dalam proses
program meningkatkan penetrasi telekomunikasi, yaitu Convergyst dan
Amdocs, yang terdapat di Telkomsel.
Seperti diketahui, Convergyst merupakan perusahaan asal Israel yang
selama ini berpengalaman menangani tagihan existing, yang berdiri sejak
1991 dan berkantor pusat di Israel. Sedangkan Amdocs adalah perusahaan
yang didirikan di Israel oleh Aurec Group, sebuah korporasi bisnis milik
miliarder Yahudi, Morris Kahn, salah seorang 10 besar orang terkaya di
Israel.
Lewat akun twitternya, Menkominfo Tifatul Sembiring mengungkapkan
kontrol pengadaan barang operator telekomunikasi bukan di tangan
Kominfo.
"Telkomsel juga bukan di bawah Kominfo, tapi Kementerian BUMN. Jadi
mereka tidak perlu minta izin ke saya dalam pengadaan barang, coba
tanyakan ke Menteri BUMN. Tapi justru saya yang sering dicecar,"
keluhnya lewat akun @tifsembiring.
Lagian, tambahnya, yang pakai software buatan Amdocs bukan hanya Telkomsel, operator yang lain, setahu Tifatul juga pakai.
Karena sering ditanya wartawan, maka Tifatul mengaku menanyakan
kepada teman-teman di Telkomsel apakah Amdocs itu dari Israel, lalu dia
dikirimi surat pusat Amdocs di Missouri AS, juga copy bahwa mereka
terdaftar di New York Stock Exchange.
Namanya perusahaan di Amerika, sangat mungkin di antaranya milik Yahudi. Tapi wewenang saya apa? katanya.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar