Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Lieberman, kemarin mengatakan
Israel perlu mencari mitra lain selain Washington. Pernyataan ini
menimbulkan ketegangan dengan sekutu terdekatnya saat pembicaraan nuklir
Iran makin dekat.
Kepala diplomat yang kerap bicara blak-blakan itu, yang kembali
menjabat sebagai menteri luar negeri pada awal bulan ini setelah
terlibat tuduhan korupsi itu, berbicara saat negara-negara kuat dunia,
termasuk Amerika sedang berusaha menutup kesepakatan dengan Iran
mengenai program nuklir Negeri Mullah itu, seperti dilansir surat kabar
Business Recorder, Kamsi (21/11).
"Hubungan antara Israel dan mitra strategis utama Amerika telah melemah," kata Lieberman.
"Anda dapat memahami itu. Karena Amerika telah terlalu banyak
memiliki tantangan, seperti terhadap Korea Utara, Afghanistan, Pakistan,
Iran, Irak, dan mereka punya masalah ekonomi di dalam negeri mereka
sendiri," ujar dia.
"Kita perlu berhenti menuntut, mengeluh, mengerang dan bukannya
mencari negara yang tidak tergantung pada uang dari dunia Arab atau
Islam, dan yang ingin bekerja sama dengan kami dalam bidang inovasi,"
lanjut Lieberman.
Lieberman tidak merinci siapa yang dimaksud dengan mitra alternatif
yang ada di dalam pikirannya itu. Tetapi dia tidak ragu-ragu di masa
lalu untuk berbicara menentang Washington ketika dia menganggap akan
bertindak melawan kepentingan Israel.
Pemerintah Israel telah memobilisasi semua kekuatan lobi dengan
Kongres Amerika dan publik dalam beberapa pekan terakhir terhadap
kesepakatan potensial dengan Iran yang dilihat akan sangat merusak
kepentingan Negeri Yahudi itu.
Israel menganggap Iran sebagai ancaman strategis utama dan bertekad
untuk tetap menjaga Iran di bawah sanksi ekonomi yang melumpuhkan,
meskipun terdapat momentum diplomatik untuk tercapainya kesepakatan.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar