Selasa, 10 Desember 2013

Dua anak buahnya terlibat tabrakan, ke mana Dahlan?

Tabrakan antara KRL dan truk tangki di perlintasan dekat stasiun Pondok Ranji, Bintaro, Jakarta Selatan, Senin 9 Desember lalu, membuat PT KAI dan PT Pertamina harus turun tangan. Dua direktur utama BUMN itu pun turun ke lapangan dengan mengunjungi para korban.

Namun dari peristiwa yang menimpa dua perusahaan pelat merah itu, aksi Menteri BUMN Dahlan Iskan justru kurang tampak. Padahal, jika dibandingkan dengan aksi populis Dahlan sebelumnya, seperti membuka gerbang tol, peserta Konvensi Capres Partai Demokrat itu seharusnya ikut turun tangan. Peristiwa kecelakaan KRL vs truk tangki ini jelas lebih besar ketimbang kasus gerbang tol yang tertutup.

Lewat salah satu media yang dimiliknya, Dahlan mengatakan hanya memantau perkembangan kecelakaan itu dari jauh. Dia meminta kepada dua BUMN itu memerhatikan keluarga korban.

Selebihnya, bos Jawa Pos Grup itu meminta realisasi pembangunan underpass untuk perlintasan KA dipercepat.

"Sehingga jika dibangun underpass tidak ada kecelakaan, kemacetan berkurang, dan pelayanan KRL lebih baik, karena itu kita tetap ngotot (pemerintah daerah Jakarta) daerah yang dilewati itu betul-betul serius membangun underpass," ujar Dahlan di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (9/12).

Pembangunan underpass ini, menurutnya, agar pelayanan kereta bertambah dari segi frekuensi kedatangan kereta. Dahlan berharap tiap 5 menit ada rangkaian kereta datang.

"Saya sangat prihatin terjadi itu artinya persilangan di Jakarta, yang dulu KAI usulkan underpass," katanya.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar