Namun yang terjadi sangat
mengejutkan. Mereka justru dihantui kabar peristiwa yang nyaris persis
sama seperti setahun lalu. Seorang siswa senior memasuki Arapahoe High
School, Colorado, sambil membawa senjata, lalu menembaki sekitarnya.
Akibatnya, seorang gadis
berusia 15 tahun dilarikan ke Littleton Adventist Hospital dengan luka
tembak. Kondisinya cukup kritis. Dua siswa lain dibawa ke Swedish
Medical Center, namun kondisi mereka dilaporkan baik-baik saja.
Sementara pelaku
penembakan, yang tak dirilis namanya ditemukan meninggal di sebuah kelas
setelah menembak dirinya sendiri. Diketahui, ia beraksi seorang diri.
Sheriff Grayson Robinson menuturkan pada CNN, penembakan itu diduga karena unsur dendam.
Sebab, sebelum mulai
menembaki sekitarnya siswa yang mengamuk itu sempat menyebut nama
seorang guru. Kemungkinan, mereka terlibat konflik tertentu. Karena tak
juga mendapat jawaban soal keberadaan guru itu, Sang Siswa mulai
menembak dengan brutal.
Seorang petugas
kebersihan akhirnya menelepon 911. Ia merasa keanehan sejak melihat ada
siswa masuk sekolah membawa senjata. “Kemudian aku mendengar bunyi
ledakan. Saat itulah aku tahu ada penembakan,” kata petugas itu, seperti
dilansir laman CNN.
Petugas itu, bersama guru
yang dicari oleh si penembak, memutuskan keluar dari sekolah.
Tujuannya, agar siswa yang dipenuhi rasa dendam juga ikut keluar dan tak
menembak di dalam sekolah. “Menurut saya, itu keputusan taktis yang
sangat penting,” kata Robinson.
Saat akhirnya petugas
kepolisian telah tiba di Arapahoe, siswa-siswa berada dalam kelas.
Polisi kemudian memburu si penembak. Ia ditemukan di sebuah ruang kelas,
bersama senapan dan dua bom molotov. Satu bom telah meledak, namun satu
lagi berhasil diamankan.
Seorang gadis kemudian
muncul berlumuran darah dari tangga, dan berteriak: “Tolong, ada
penembak!”. Gadis itu tengah berada di kelas yoga saat mendengar
tembakan, dan diperintah gurunya uuntuk masuk ke lemari.
Kosongkan Sekolah
Sementara itu, kelas lain
ada yang tengah bersiap mengambil komputer dari loker data penembakan
terjadi. “Kami sedang bersenang-senang, tertawa, tiba-tiba mendengar
suara ledakan yang sangat keras,” kata seorang murid berusia 15 tahun.
Beberapa dalam kelas
Bahasa Inggris, langsung mematikan lampu dan bersembunyi di sudut. Jumat
itu, adalah hari mengerikan bagi mereka. Anak-anak remaja itu dicekam
rasa takut, gemetar, dan tangis. Tak lama kemudian, saat polisi datang,
mereka diperintahkan keluar.
Puluhan siswa kemudian
berjalan menjauhi sekolah, dengan tangan terangkat. Arapahoe sendiri
merupakan sekolah dengan 70 ruang kelas, dan menampung lebih dari dua
ribu siswa. Menurut sumber Gedung Putih, Presiden Barack Obama telah
diberi tahu soal penembakan itu.[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar