Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memprediksi ancaman teror
di tahun 2014 – tahun politik saat Pemilu Legislatif dan Pemilihan
Presiden dilaksanakan. Potensi teror tak bisa disepelekan karena
kelompok teroris menjadikan demokrasi sebagai musuh mereka.
“Sejak
tahun 2009 para teroris sudah mempunyai kepentingan politik. Sebelum
itu, tidak. Kemungkinan aksi terorisme di tahun politik itu ada,” kata
Kepala BNPT Ansyaad Mbai dalam diskusi ‘Catatan Akhir Tahun Pencegahan
dan Penanggulangan Terorisme, serta Antisipasi Potensi Radikal
Terorisme di Tahun Politik 2014’ di Cikini, Jakarta, Kamis 19 Desember
2013.
Ansyaad mengatakan, teroris mulai punya kepentingan politik
mulai tahun 2009. Presiden SBY pun pernah secara langsung menyampaikan
aksi kelompok teroris yang mengancam dia. Paska terpilih sebagai
presiden untuk kedua kalinya, foto SBY dijadikan target sasaran tembak
kelompok teroris.
“Yang disampaikan Presiden itu betul. Foto (SBY
jadi) sasaran tembak itu didapat dari penyitaan di kamp pelatihan
teroris. Anehnya, waktu di-publish malah jadi polemik lain. Padahal
kalau di luar negeri masyarakat marah jika presidennya dijadikan sasaran
tembak teroris,” ujar Ansyaad.
Dari catatan BNPT, aksi terorisme
terakhir yang berkaitan dengan politik adalah rencana pembunuhan
Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo. “Beliau lolos dari upaya
pembunuhan. Teroris lempar bom, beliau bisa lolos,” kata Ansyaad.
Indikasi
lain dari dugaan teror ini adalah jumlah penembakan terhadap anggota
polisi selama tahun 2013. Aksi penembakan polisi oleh teroris paling
menonjol sepanjang tahun ini dibanding aksi teror lain seperti
pengeboman dan perampokan untuk mencari dana bagi kamp pelatihan teroris
di Poso.
“Polisi kan dianggap simbol negara. Mereka yang
dianggap paling dekat dan paling menghalangi aksi teroris. Makanya
mereka dijadikan target sasaran terbuka,” kata Ansyaad.
Menurutnya,
sistem demokrasi masih menjadi musuh utama bagi kelompok radikal. Ini
karena bagi mereka, demokrasi sama dengan menentang kuasa Tuhan. “Tidak
ada manusia yang berdaulat, hanya Tuhan yang diwakili Khalifah,” ujar
Ansyaad.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar