Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menekankan pentingnya hubungan baik
antara dua raksasa ekonomi Asia Timur, China dan Jepang, bagi
stabilitas kawasan. China dan Jepang saat ini bersitegang karena
sengketa teritorial. Tokyo marah setelah Beijing memperluas zona udara
secara sepihak yang melingkupi pulau sengketa antara negara itu dengan
Jepang.
“Ketika negosiasi mengenai wilayah perbatasan masih
berlangsung, jalur komunikasi terbuka antara pihak-pihak terkait amat
krusial untuk menghindari salah perhitungan yang mungkin terjadi atas
wilayah yang menjadi sengketa,” kata Yudhyono menyampaikan kuliah umum
di hadapan para duta besar dan delegasi sejumlah negara di Tokyo,
Jepang, Jumat 13 Desember 2013.
Dalam acara yang diselenggarakan
antara lain oleh Japan Institute of International Affairs itu, Yudhoyono
mengatakan perselisihan di Asia Timur Laut akan berdampak pada Asia
secara keseluruhan. “Secara khusus, hubungan baik antara China dan
Jepang sangat penting bagi masa depan kawasan Asia,” kata dia seperti
dilansir Channel News Asia.
“Membangun kepercayaan dan
kekuatan regional mutlak diperlukan,” ujar Yudhoyono yang mengangkat
teman arsitektur keamanan regional dalam kuliah umumnya tersebut. Ia
lantas membandingkan apa yang terjadi di Asia Tenggara dan Asia Timur
Laut.
Negara-negara anggota ASEAN berkembang menjadi sekarang ini
layaknya keluarga, ujar Yudhoyono, karena mengedepankan kepercayaan
strategis. Namun menurutnya, kondisi di Asia Timur Laut memang lebih
kompleks. Meski demikian, kepercayaan tetap harus diupayakan terbangun.
Perdana
Menteri Jepang Shinzo Abe yang menghadiri kuliah umum itu, menyampaikan
penghargaannya kepada Yudhoyono dan Indonesia. Abe menyatakan,
Indonesia saat ini memegang peran penting di kawasan Asia, bahkan dunia.
Untuk itu pula ia berharap Indonesia dan Jepang dapat terus bekerja
sama dalam menjaga perdamaian regional.
Tahun 2013 merupakan
peringatan 55 tahun kerjasama bilateral antara Jepang dan Indonesia.
Yudhoyono melawat ke Jepang untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi
ASEAN-Jepang sekaligus peringatan 40 tahun hubungan ASEAN-Jepang.
KTT
ASEAN-Jepang kali ini akan membicarakan beberapa isu penting di
kawasan, antara lain di bidang perdagangan, investasi, infrastruktur,
dan ketenagakerjaan. Jepang dan ASEAN terutama bakal membahas
implementasi Roadmap Kerjasama Ekonomi Strategis ASEAN-Jepang 2012-2022
dalam rangka pencapaian Masyarakat Rkonomi ASEAN 2015.
Sekretariat
Kabinet Republik Indonesia merilis, Jepang merupakan mitra dagang
terbesar kedua ASEAN setelah China. Tahun 2013, total perdagangan
ASEAN-Jepang mencapai US$238,3 miliar, dengan ekspor Jepang ke ASEAN
sebesar US$119,38 miliar dan impor Jepang dari ASEAN US$118,9 miliar.
Investasi Jepang di ASEAN yang bernilai US$6,4 juta merupakan investasi
terbesar kedua setelah Uni Eropa.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar